Wali Kota Minta Tokoh Beragam Suku Etnis di Surabaya jaga Persatuan

22 Mei 2023 07:41
Penulis: Alber Laia, news
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menggelar silaturahmi dan halal bihalal dengan berbagai tokoh suku dan adat di Kota Surabaya, Senin (22/5/2023). (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

Sahabat.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta tokoh dari beragam suku dan etnis yang tinggal di Kota Pahlawan, Jawa Timur, untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan.

"Tidak akan ada sebuah kota yang maju ketika kota tersebut hanya mengutamakan satu suku dan etnis," kata Eri Cahyadi saat menggelar silaturahmi dan halal bihalal dengan berbagai tokoh suku dan adat di Surabaya, Senin.

Menurut dia, sebuah kota itu akan menjadi kota humanis, kota yang toleran, dan kota yang membahagiakan seluruh warganya, ketika terdiri dari berbagai macam suku dan etnis dan menjadi kekuatan besar dalam bingkai persatuan.

Menurutnya, Surabaya itu menjadi luar biasa seperti sekarang ini menjadi kota yang guyub rukun seperti sekarang ini karena kehadiran berbagai macam suku dan etnis yang selalu bisa menjaga rasa persatuan dan kesatuan serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati.

Makanya, kata dia, di Surabaya saat ini bisa merasakan kehidupan yang tidak ada bedanya antara suku yang satu dengan suku yang lainnya.

"Semuanya menjadi kekuatan besar dalam bingkai persatuan dan kesatuan serta NKRI harga mati," ucapnya. 

Ia berkali-kali meminta untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan di Surabaya hingga akhir hayat. Bahkan ia juga meminta paham radikalisme tidak boleh muncul di Kota Surabaya.

"Saya berharap semua memiliki kekuatan lahiriah dan batiniah sehingga bisa menolak faham radikalisme itu. Kalau ada ormas yang dilarang oleh pemerintah, wajib hukumnya buat kita untuk juga melarang berdiri di Kota Surabaya, sehingga persatuan tetap bisa ditegakkan dan rasa persaudaraan antarsuku tetap dijaga. Itulah indahnya Kota Surabaya," ujarnya.

Selain itu ia juga menegaskan pertemuan halal bihalal itu hanya untuk memperkuat tali silaturahmi.

"Ketika berbicara halal bihalal, maka sudah sepantasnya harus saling memaafkan, sehingga hati menjadi bersih. Makanya, ketika masih ada rasa marah atau kesal kepada saudara, hilangkan rasa marah dan kesal itu," katanya.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment