Warga Kota Kupang diminta Manfaatkan Makanan Lokal Guna Atasi Stunting

Sahabat.com - Penjabat Wali Kota Kupang George Melkianus Hadjoh meminta warga setempat memanfaatkan bahan makanan lokal untuk memenuhi kebutuhan zat gizi bagi anak-anak stunting di daerah itu.

"Bahan makanan lokal, seperti sayur-sayuran yang memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi sehingga dalam keluarga untuk membiasakan memanfaatkan bahan makanan lokal dalam pemenuhan gizi," kata dia di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu.

Ia mengatakan hal itu terkait dengan peran keluarga dalam mengatasi anak stunting di Kota Kupang.

Dia menjelaskan upaya mengatasi stunting harus dimulai dari keluarga, seperti menyiapkan gizi yang baik bagi anak serta mempersiapkan pernikahan secara cermat, sehingga anak lahir dalam keadaan sehat..

"Para calon orang tua yang hendak menikah juga harus mempersiapkan pernikahan secara baik sehingga anak yang dilahirkan merupakan anak yang sehat karena mendapatkan asupan zat gizi yang memadai," kata dia.

Ia mengatakan kemampuan ekonomi keluarga juga menjadi salah satu penyebab adanya anak stunting dalam keluarga.

Oleh karena itu, Pemkot Kupang melalui para lurah melakukan pemetaan terhadap warga usia produktif yang saat ini masih menganggur agar dapat dicari solusi untuk menemukan mata pencaharian yang sesuai.

Menurut dia, dengan memiliki pekerjaan dan pendapatan yang cukup tentunya kebutuhan ekonomi keluarga bisa terpenuhi dan asupan sat gizi anak tercukupi.

Ia berharap, balita di Kota Kupang bebas dari stunting dan bertumbuh menjadi anak yang hebat.

Ia mengatakan para orang tua berperan penting menjaga tumbuh kembang anak dengan asupan sat gizi yang baik.

Dia menambahkan pemerintah ikut terlibat dalam penanganan stunting dengan pemberian makanan tambahan bagi balita serta pemantauan kesehatan balita bersama kader-kader posyandu dan puskesmas.

“Kami minta camat bersama dinas terkait serta para lurah hingga RT dan RW untuk satu hati bergandengan tangan dengan seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk membangun komunikasi dengan semua pihak untuk melakukan berbagai upaya dalam penanganan stunting,” kata George Melkianus Hadjoh.(Ant)