Sahabat.com - PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memanfaatkan 30 persen area komersil bandara tersebut untuk memasarkan produk usaha mikro kecil dan menengah dari DIY dan Jawa Tengah.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta Ruly Artha di Kulon Progo, Senin, mengatakan lebih dari 700 produk UMKM asal DIY dan Jawa Tengah dipasarkan di area komersil Bandara Internasional Yogyakarta dalam rangka mendukung pengembangan perekonomian, pariwisata, dan budaya daerah yang dapat menunjang bisnis bandara yang berkelanjutan.
"Peruntukan 30 persen area komersil untuk UMKM ini juga sebagai wujud komitmen terhadap Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah,” kata Ruly.
Ia mengatakan pemberdayaan UMKM di area bandara menjadi upaya meningkatkan ketertarikan para pengguna jasa dan wisatawan untuk berbelanja di bandara, serta secara langsung berkontribusi positif pada peningkatan dan pemerataan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang menjadi pelaku usaha UMKM.
Area UMKM YIA menjadi salah satu program unggulan pemberdayaan UMKM di bandara.
"YIA memiliki area khusus UMKM dengan total luas 2.294 meter persegi, yang terbagi menjadi dua area, yakni Kawasan Tugu Malioboro (KTM) yang berada di Gedung Penghubung Lantai Mezzanine dan Galeri Pasar Kotagede yang dapat ditemukan di ruang tunggu keberangkatan," katanya.
Ruly mengatakan Kawasan Tugu Malioboro yang menghubungkan terminal penumpang dengan gedung parkir kendaraan YIA memiliki luas area 889,2 meter persegi, dan merupakan area UMKM yang didesain menyerupai area Tugu Malioboro, lengkap dengan miniatur Tugu Yogyakarta yang menjadi salah satu ikon pariwisata Yogyakarta.
Kawasan Tugu Malioboro dapat memfasilitasi 200 produk UMKM dengan sektor usaha produk kerajinan tangan (craft) dan produk dekorasi rumah, pakaian, kuliner, serta suvenir.
Galeri Pasar Kotagede merupakan miniatur dari Pasar Kotagede, pasar tradisional legendaris yang berdiri sejak abad ke-16, memiliki luas 1.395,08 meter persegi serta dapat menampung hingga 500 produk UMKM.
Selanjutnya, Galeri Pasar Kotagede memiliki filosofi sebagai melting pot dari berbagai macam produk kerajinan tangan, pakaian, aksesoris, serta kuliner. Dalam pengelolaan UMKM ini, PT Angkasa Pura I bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM DIY.
Hal itu sesuai dengan komitmen, YIA dibangun menjadi bandara yang membawa dan merepresentasikan unsur budaya, seni, dan pariwisata Yogyakarta sehingga dapat menciptakan kesan dan pengalaman yang kental dengan nuansa Yogyakarta.
"YIA hadir sebagai ikon DIY dengan merepresentasikan nilai dan simbol Yogyakarta serta kekhasan infrastruktur YIA. Semoga area UMKM ini dapat menjadi daya tarik tersendiri, tidak hanya bagi penumpang, tapi seluruh masyarakat Yogyakarta, serta tentunya wisatawan domestik dan internasional,” katanya.(Ant)
0 Komentar
PWI dan Laskar Sabilillah Ajak Rakyat Bersatu, Tolak Semua Provokasi!
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Leave a comment