Begini Strategi Prabowo Kurangi Ketergantungan Impor Gawai

04 Februari 2024 21:32
Penulis: Adiantoro, news
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menanggapi jawaban capres nomor 1 Anies Baswedan. (Tangkapan layar YouTube KPU RI)

Sahabat.com - Prabowo Subianto mengungkapkan strategi dalam mengurangi ketergantungan pada impor gawai di Indonesia.

Menurut calon presiden (capres) nomor urut 2 itu, strategi yang dilakukan yakni dengan membangun pabrik yang memproduksi gawai (smartphone) di dalam negeri.

Hal itu disampaikan Prabowo saat menanggapi jawaban capres nomor urut 1 Anies Baswedan. Dia mengatakan, strategi tersebut tentu membutuhkan kehendak politik dari para pemimpin bangsa dan para pengambil keputusan.

"Kalau saya selalu solutif dan tindakan. Kalau memang nilai investasi membangun pabrik gawai hanya setengah triliun rupiah, perlu kehendak politik, bangun itu pabrik segera" kata Prabowo saat debat kelima capres Pemilu 2024, di Jakarta Convention Center (JCC), Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat (Jakpus), pada Minggu (4/2/2024) malam.

Dalam segmen kedua itu, panelis bertanya kepada Anies Baswedan mengenai strateginya membangun kedaulatan manufaktur telekomunikasi dan teknologi informasi di Indonesia. Isu tersebut menjadi krusial karena menurut para panelis kedaulatan teknologi informasi di Indonesia terancam, berdasarkan nilai impor gawai pada 2023 yang mencapai Rp30 triliun.

Padahal, nilai investasi untuk membangun pabrik di dalam negeri hanya Rp500 miliar. Terkait dengan itu, Prabowo meyakini kebijakan yang perlu ditempuh harus menyasar hingga akar, yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Di sisi lain, Prabowo menjelaskan, pasangan calon nomor urut 2 itu berencana menyediakan beasiswa untuk 10.000 lulusan SMA untuk berkuliah di kampus-kampus ternama di luar negeri, terutama untuk jurusan STEM (science, technology, engineering, dan mathematics).

"Tadi, saya sudah katakan 10.000 beasiswa kedokteran, ditambah 10.000 di science, technology, engineering, dan mathematics. Kita ambil yang terpintar di Indonesia, kita kirim ke luar negeri, kita bangun fakultas-fakultas STEM lebih banyak lagi di Indonesia, kita rebut teknologi, yang penting kehendak politik kita bangun pabrik gawai," tukas Prabowo.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment