BKPM: Pembangunan Pabrik Petrokimia di Cilegon Selesai Maret 2025

12 September 2023 07:25
Penulis: Habieb Febriansyah, news
Presiden Joko Widodo meninjau pabrik petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Kota Cilegon, Provinsi Banten, Selasa (12/9/2023). (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)

Sahabat.com - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan progres pembangunan pabrik untuk hilirisasi bahan petrokimia di Cilegon, Banten, telah mencapai 73 persen dan selesai secara keseluruhan pada Maret 2025.

“Target selesai pembangunan pada Maret 2025,” kata Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Yuliot di sela peninjauan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke pabrik yang dimiliki PT Lotte Chemical Indonesia itu di Cilegon, Banten, Selasa.

Yuliot mengatakan dengan realisasi investasi melalui pabrik itu, maka akan ada penguatan struktur industri petrokimia di dalam negeri karena sebelumnya Indonesia banyak mengandalkan impor untuk produk-produk kimia.

Pabrik petrokimia itu saat masa pembangunan mampu menyerap 13 ribu tenaga kerja, sedangkan saat masa produksi sekitar 1.000 orang.

“Kalau untuk porsi dalam masa konstruksi 13.000 tenaga kerja Indonesia, asing-nya 500 orang,” ujar Yuliot.

Pabrik petrokomia tersebut akan memproduksi ethylene, polypropylene, benzene.

Deputi Bidang Hilirisasi Investasi Strategis Kementerian Investasi/BKPM Heldy Satrya Putera mengatakan produk dari pabrik petrokimia di Cilegon akan menjadi substitusi impor, namun sebagian juga akan diekspor ke China dan sejumlah negara di Asia.

“Untuk memenuhi pasar dalam negeri. Pangsa ekspornya kalau kami melihat dari rencana ada yang ke China ada yang ke Asia lainnya,” kata dia.

Dalam peninjauan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembangunan pabrik yang dimulai pada 2020 itu menyerap investasi sekitar Rp60 triliun atau 3,9 miliar dolar AS.

"Setelah selesai pabrik ini akan menghasilkan etilen, polipropilen, benzene dan lain-lain ada 17 produk yang dihasilkan. Yang sangat senang ini akan menjadi substitusi impor, 70 persen untuk lokal, dan 30 persen untuk ekspor," ucap Presiden.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment