Sahabat.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai cuaca ekstrem di masa pancaroba menjelang musim kemarau di daerahnya.
"Lampung saat ini memasuki masa transisi awal dari musim hujan memasuki musim kemarau, yang sering dikenal sebagai pancaroba," ujar Kepala BMKG Lampung Kukuh Ribudiyanto, di Lampung Selatan, Senin.
Ia mengatakan dengan turunnya curah hujan, akan ada perubahan pola dimana pada pagi hari kelembapan udara tinggi dan di sore atau malam hari akan ada potensi hujan.
"Pada pagi hari karena kelembaban tinggi, maka akan terasa panas, dan potensi hujan akan terjadi di siang hari sampai malam. Tentu banyak hal yang perlu di waspadai salah satunya muncul cuaca ekstrem di masa transisi ini," ucapnya.
Menurut dia cuaca ekstrem tersebut meliputi hujan lebat dengan durasi pendek, dan mencakup wilayah tertentu disertai dengan petir.
"Jadi bisa terjadi hujan yang sangat lebat dengan durasi pendek di wilayah tertentu atau yang dikenal hujan lokal. Lalu ada puting beliung, angin kencang, dan hujan es. Selanjutnya mungkin akan mempengaruhi kesehatan juga, karena kelembapan udara yang tinggi ini semua harus diwaspadai oleh masyarakat," katanya.
Dia melanjutkan awal musim kemarau diprakirakan akan terjadi pada pekan kedua April hingga Juni, dan puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus.
"Untuk kemarau sekitar minggu kedua April sampai Juni, berbeda wilayahnya berbeda juga mulai musim kemaraunya. Yang akan mulai lebih dulu adalah wilayah timur karena di wilayah barat topografinya banyak pegunungan jadi agak lambat," tambahnya.
Ia merincikan untuk daerah yang akan mengalami kemarau lebih dahulu yaitu Kabupaten Mesuji, Lampung Timur, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, dan Lampung Selatan.
Selanjutnya akan menyusul terjadi kemarau di Kota Bandarlampung, Metro, Kabupaten Pringsewu, Pesawaran, Waykanan, Lampung Tengah, dan Lampung Utara,
Sedangkan yang akan mengalami kemarau paling akhir yaitu Kabupaten Lampung Barat, Tanggamus dan Pesisir Barat.
"Kewaspadaan atas adanya kemarau juga diperuntukkan bagi petani, sebab tren curah hujan di April ini akan turun ke kategori menengah. Atau untuk curah hujannya akan kurang dari 300 milimeter per bulan, jadi ini nanti masih ada hujan tapi intensitasnya berkurang. Dan pada Juni semakin rendah hingga puncak di bulan Agustus curah hujan akan semakin minim," ucap dia lagi.(Ant)
0 Komentar
PWI dan Laskar Sabilillah Ajak Rakyat Bersatu, Tolak Semua Provokasi!
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Leave a comment