BPBD: Debit Air Bersih di Lombok Tengah Mulai Berkurang

30 Agustus 2023 11:40
Penulis: Alber Laia, news
Salah satu saluran irigasi di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang airnya mulai kering dampak musim kemarau 2023 (ANTARA/Akhyar Rosidi)

Sahabat.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan puncak musim kemarau tahun ini telah mulai, sehingga debit air bersih juga mulai berkurang.

"Hujan tidak pernah turun, sehingga kondisi debit air yang ada di sumur warga berkurang," kata Kepala BPBD Lombok Tengah Ridwan Maruf di Praya, Rabu.

Ia mengatakan rata-rata sumur warga yang jauh dari sumber mata air seperti di wilayah Kota Praya, Kecamatan Praya Timur, Pujut, Praya Barat, Praya Barat Daya, dan Kecamatan Jonggat mulai mengalami kekeringan air bersih.

Selain itu, lanjutnya, air di sejumlah sungai juga kering, terlebih saat ini sedang dilakukan perbaikan jaringan irigasi saluran Jurang Sate oleh pihak Balai Wilayah Sungai (BWS).

"Musim kemarau 2023 ini berpotensi terjadi hingga November 2023," katanya.

Sedangkan untuk bantuan air bersih kepada masyarakat, kata dia, telah disiapkan dan telah dilakukan penyaluran kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Warga bisa mengajukan permintaan air bersih melalui pemerintah desa," katanya.

Sementara itu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Tengah menyatakan saat ini sumber air yang mereka kelola selama ini mengalami penyusutan. Setidaknya ada enam sumber mata air yang mengalami penyusutan hingga 50 persen akibat musim kemarau tahun ini.

“Saat ini debit air kita berkurang hingga 50 persen dan penurunan debit air di sumber ini tidak lain disebabkan karena faktor musim kemarau yang cukup panjang," katanya.

Untuk itu pihaknya menerapkan pendistribusian air secara bergiliran kepada pelanggan di area barat, tengah, dan timur. "Ini kita lakukan untuk mengantisipasi kekurangan air di masyarakat,” katanya.

Ia mengimbau agar masyarakat, terutama yang berada di wilayah sumber mata air, agar turut berperan dalam menjaga sumber mata air, seperti dengan cara tidak menebang pohon dan lain sebagainya.

“Berbagai opsi selama ini terus kita lakukan dalam mengatasi persoalan kekurangan air pada musim kemarau ini, mulai dari penambahan sumber mata air seperti Cerorong danau biru, otak Pemasir, dan Lempanas," katanya.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment