Sahabat.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan Indonesia adalah salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang cukup tinggi baik yang masih tumbuh liar di hutan maupun yang sudah didomestikasi untuk kepentingan manusia.
Periset Hortikultura dan Perkebunan BRIN Agus Sutanto mengatakan pisang lokal menjadi salah satu kekayaan biodiversitas Indonesia yang tersebar dari Pulau Sumatra hingga Papua.
"Pisang lokal banyak tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah mungkin bisa lebih dari 300 jenis," ujarnya dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Kamis.
Agus menuturkan beberapa pisang lokal menjadi ciri khas dari suatu daerah, seperti pisang goroho di Sulawesi Utara. Pisang itu sudah menyebar dan sudah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk keripik bahkan makanan pengganti nasi saat pagi hari.
Kemudian, ada juga pisang agung dari Lumajang, pisang biu kayu dari Bali dan menyebar hingga ke Nusa Tenggara Barat (NTB), serta pisang tonga langit dari Maluku yang juga tumbuh hingga ke Papua.
BRIN memanfaatkan sumber daya genetik pisang lokal untuk menghasilkan tanaman yang lebih unggul toleran terhadap cengkaman biotik dan abiotik, salah satunya pisang kepok tanjung untuk pengendalian penyakit darah.
"Kita punya sumber daya genetik yang cukup besar baik pisang liar maupun lokal. Oleh karena itu, kita perlu melakukan kegiatan eksplorasi," kata Agus.
Kepala Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan BRIN Dwinita Wikan Utami mengatakan komoditas hortikultura yang ada di Indonesia sebenarnya memainkan peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan, gizi, kesehatan, dan ekonomi.
Hal itu sudah terbukti selama pandemi COVID-19 sektor hortikultura menjadi penopang ekonomi yang sudah berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan produk domestik bruto sektor pertanian antara kuartal pertama dan kedua tahun 2020, berada pada angka 16,24 persen.
Kenaikan itu didukung oleh pertumbuhan subsektor pangan sebesar 34,77 persen, hortikultura 21,75 persen, dan perkebunan 23,46 persen. Sementara itu, sektoral lain justru mengalami pertumbuhan negatif akibat pandemi.
"Pertumbuhan ekonomi domestik bruto mengalami peningkatan dibandingkan sektor lain. Hal itu menunjukkan sektor hortikultura memiliki peranan penting dalam menopang ekonomi nasional," kata Dwinita.
Lebih lanjut dia menyampaikan Indonesia punya banyak keragaman buah lokal yang sebenarnya masih belum terungkap. Melalui pengungkapan potensi dan studi keragaman genetik menjadi harapan untuk mengetahui potensi dan pemanfaatannya.
Kegiatan pengungkapan potensi sejalan dengan tujuan konservasi agar relevan dengan kegiatan pemuliaan tanaman.
"Produksi benih tidak bisa terlepas yang merupakan faktor kunci juga dalam pengembangan kultivar baru," pungkas Dwinita.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Leave a comment