Sahabat.com - Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat Rusma Yul Anwar meluncurkan program "Bergerak Bersama" guna mencapai indeks literasi numerasi siswa menjadi 2,5 dari skala 3 pada 2024.
Berdasarkan data asesmen nasional pada 2021, indeks literasi numerasi daerah masih sebesar 1,67 sehingga perlu terobosan dan langkah konkrit mengurai persoalan yang membelit untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
"Hasil 2022 belum keluar. Meski demikian, harus upaya lebih dini untuk memacunya," kata Bupati di Painan, Kamis.
Bupati melanjutkan ada beberapa faktor pemicu rendahnya indeks literasi numerasi di Pesisir Selatan seperti belum meratanya standar pendidikan tiap wilayah. "Kian maju wilayahnya, maka makin tinggi pula standar pendidikannya,'" katanya.
Menurut Bupati, ketimpangan standar pendidikan mesti diminimalisir sejak dini agar percepatan dan peningkatan literasi numerasi berjalan optimal, apalagi program Bergerak Bersama bakal digawangi sekitar 150 orang guru penggerak.
Ia menjelaskan, faktor lain yang mempengaruhi adalah masalah kesehatan karena masih banyak peserta didik yang kekurangan asupan gizi yang berdampak pada rendahnya daya saing dan semangat juang mereka.
"Syarat utama untuk mampu bersaing itu adalah sehat. Bagaimana mau pintar kalau tidak sehat. Tak mungkin sejahtera kalau tidak pintar," katanya.
Karena itu kata Bupati, fokus utama dalam visi-misi yang ia usung bersama wakil bupati adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia daerah melalui sektor pendidikan dan kesehatan.
Pada intinya pembangunan yang hakiki adalah adalah membangun sumber daya manusia, bukan monumental yang bersifat prestisius.
"Kemajuan suatu daerah tidak dilihat dari seberapa bagus gedung atau bangunan pemerintahnya, tapi dilihat dari standar pendidikan, kesehatan dan daya belinya melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM)," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Salim Muhaimin menyampaikan peningkatan literasi murid ditandai dengan terjadinya perubahan karakter yang menjadi kebiasaan dan membudaya pada siswa.
Perubahan itu tidak saja terjadi di sekolah, tapi juga di lingkungannya. Untuk itu para guru perlu mengubah cara mengajar di kelas yang disesuaikan dengan konteks dan tuntutan zaman.
"Harapannya dengan adanya kegiatan ini akan ada perubahan cara mengajar guru di dalam kelas sehingga berdampak kepada peningkatan hasil belajar murid, terutama kemampuan literasi dan numerasinya," ujarnya.
Sementara Rahmiyati salah seorang Penggerak Komunitas Belajar mengatakan kompetensi literasi dan numerasi sangat diperlukan dalam kehidupan. Literasi memungkinkan manusia untuk memahami dan mengkomunikasikan informasi dengan lebih baik.
"Sedangkan kemampuan numerasi melatih seseorang dalam memecahkan masalah. Memungkinkan manusia dalam menganalisa informasi berbasis angka dan data untuk menemukan solusi yang efektif," ujarnya.(Ant)
0 Komentar
PWI dan Laskar Sabilillah Ajak Rakyat Bersatu, Tolak Semua Provokasi!
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Leave a comment