Dinas Pendidikan Pekanbaru Larang Keras Hukuman Fisik di Sekolah

29 Agustus 2023 09:02
Penulis: Alber Laia, news
Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru, Abdul Jamal menyatakan hukuman fisik di sekolah dilarang keras buntut kejadian viral di SMPN 5 Pekanbaru. (ANTARA/HO-Pemko Pekanbaru)

Sahabat.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, Provinsi Riau melalui Dinas Pendidikan (disdik) setempat menegaskan dan melarang dengan keras pihak sekolah terutama guru memberikan hukuman berupa kekerasan fisik kepada peserta didik di sekolah.

"Apapun alasannya, tidak boleh ada kekerasan di sekolah," kata Kepala Disdik Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, Selasa.

Hal itu ia sampaikan menyikapi aksi dugaan kekerasan fisik terhadap peserta didik yang terjadi di salah satu SMP negeri. Videonya kemudian viral di media sosial memperlihatkan guru olahraga marah dengan melempar bola dan seperti ada melakukan pemukulan.

Terkait dugaan kekerasan fisik tersebut, Jamal menyatakan jika pada dasarnya tidak ada guru yang ingin melakukan kekerasan terhadap peserta didiknya. Namun karena berbagai faktor misalnya kenakalan anak yang di luar batas, guru akhirnya terpancing emosi dan khilaf.

"Tapi tidak bisa juga khilaf itu dijadikan alasan. Jadi kalaupun harus ada sanksi, karena anak ini tidak bisa pula dibiarkan, sanksinya itu tidak harus dengan kekerasan fisik. Sanksinya lebih ke pembinaan. Itulah yang terus kita ingatkan ke sekolah dan guru," ucapnya.

Untuk itu bagi guru yang terbukti melakukan kekerasan fisik terhadap peserta didik, lanjut Jamal, guru bersangkutan akan diberikan sanksi tegas sesuai aturan berlaku. Kemudian kalau ada beberapa orangtua yang menginginkan guru yang melakukan kekerasan dipindahkan, akan dilakukan.

Terkait kelanjutan dugaan kekerasan fisik yang terjadi di salah satu SMP negeri itu, Disdik dan pihak sekolah telah berhasil menyelesaikan. Yang mana oknum guru dan orangtua peserta didik yang diduga mengalami kekerasan telah berdamai.

“Jadi yang kemarin itu sudah selesai, sudah damai. Karena anak pun tidak ada yang luka, jadi orang tuanya mau memaafkan. Semoga ke depannya tidak ada lagi kasus kekerasan fisik di lingkungan sekolah," katanya.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment