Sahabat.com - Empat puluh anggota geng motor di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyerang petani bernama Kadir Dg Ngempo (50) hingga tewas usai terkena anak panah. Aksi biadab pelaku turut membuat dua rekan korban yang tak bersalah mengalami luka-luka.
Kapolres Gowa AKBP Reonald TS Simanjuntak mengatakan pihaknya telah menangkap 29 pelaku. Mereka juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Ke-29 orang remaja itu ditetapkan sebagai tersangka," ujar Kapolres Gowa AKBP Reonald TS Simanjuntak, Kamis (30/3/2023).
Reonald tak merincikan identitas para pelaku. Tapi 20 orang di antaranya berstatus pelajar. Pihaknya saat ini masih memburu 11 pelaku lainnya.
Ia berharap agar 11 terduga pelaku segera menyerahkan. Polisi bakal melakukan tindak tegas mereka melawan petugas.
"Masih ada 11 orang lainnya diduga ikut serta terlibat yang saat ini masih dalam pengejaran. Jadi ke 29 orang ini berasal dari warga Galesong, Kabupaten Takalar," kata dia.
Peristiwa penyerangan itu terjadi terjadi di Dusun Bontoramba, Desa Manjalling, Kecamatan Bajeng Barat, Gowa pada Selasa (28/3/2023) sekitar pukul 23.00 Wita. Warga bernama Kadir Dg Ngempo (50) tewas usai terkena busur panah di dada sebelah kiri.
"Korbannya ada tiga orang dan satu di antaranya meninggal dunia saat perjalanan ke rumah sakit setelah terkena anak panah pada bagian dada sebelah kiri," kata Reonald.
Sementara rekannya yang lain bernama Ardan (20) terkena anak panah di bagian pelipis. Sedangkan Suardi (17) luka di kepala usai terkena lemparan batu.
"Satunya (Suardi) masih di rumah sakit untuk menjalani operasi dan satunya (Ardan) sudah mulai membaik dan kini sudah berada di rumah," terangnya.
Para tersangka dikenakan pasal 340 KUHP pembunuhan berencana juncto pasal 338 pasal 2 ayat (1) Undang-undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 terkait senjata tajam dan Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
"Jadi ancaman seumur hidup bagi para pelaku yang sudah dewasa," tutur Reonald.
Polisi juga turut menyita barang bukti dari pelaku berupa tiga anak panah, 19 handphone, pakaian pelaku serta sejumlah motor yang digunakan para pelaku saat melakukan aksi penyerangan. Sementara senjata tajam jenis badik masih dalam pencarian.
Lebih lanjut, Reonald mengungkapkan motif penyerangan pelaku diduga dipicu aksi balas dendam. Sementara Kadir yang bekerja sebagai petani merupakan korban salah sasaran geng motor tersebut.
"Motif tersebut karena kesalahpahaman dan ketersinggungan, tetapi salah sasaran," paparnya Reonald.
Reonald menambahkan, penyerangan ini didalangi oleh tersangka utama inisial P. Menurutnya, pelaku P sempat dipukul kakak AS yang merupakan pacar pelaku . Alasannya, kakak pacarnya tidak terima adiknya pacaran dengan pelaku P.
"Karena tidak terima dipukuli oleh kakak dari AS, pelaku inisial P ini lalu memanggil rekan-rekannya untuk membalas. Namun belakangan salah sasaran," sebutnya.
Kala itu pelaku P bersama rekan-rekannya mengendarai motor dengan cara ugal-ugalan. Korban Kadir pun menegur pelaku atas aksinya yang dianggap mengganggu.
"Dimana korban yang bernama Kadir Dg Ngempo saat itu sedang memindahkan gabah ke truk, lalu para pelaku ini ditegur agar pelan-pelan mengendarai motornya," lanjut Reonald.
Reonald menjelaskan, para pelaku yang tidak terima ditegur lantas melakukan penyerangan. Para pelaku yang mengendarai motor melepaskan anak panah ke arah korban.
"Karena para pelaku ini tidak terima ditegur dan emosi sehingga pelaku melepaskan anak panah ke arah korban. Jadi yang melepaskan anak panah itu P ke arah korban yang meninggal," tandasnya.
0 Komentar
Alumni USU Jabodetabek Peduli Gelar Perayaan HUT ke-79 RI, Ini Pesan Ketua Pembina Nurdin Tampubolon
Bio Farma Terima Award dari Markplus dalam Sektor Farmasi
Menteri LHK Siti Nurbaya Jadi Inspektur Upacara 17 Agustus di Taman Nasional Gunung Rinjani
Ibu Kota Nusantara Sebagai Kota Unik
Moeldoko Ingatkan Percepatan Implementasi Program MLFF
Aturan Pelaksana UU Kesehatan Telah Diterbitkan Pemerintah
Cuaca Sebagian Besar Indonesia Berawan Tebal Rabu
Leave a comment