Sahabat.com - Peristiwa hilangnya Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Ahmad Munasir Raf'ie Pratama dalam perjalanan pulang ke Indonesia dari Norwegia, masih menjadi misteri.
Namun perkembangan terbaru ditemukan petunjuk penting terkait keberadaannya sebelum dilaporkan hilang.
Ahmad Munasir Raf'ie Pratama sempat terdeteksi jejak daringnya di Turki.
Hal itu diungkapkan Rektor UII Fathul Wahid. Disampaikan, aktivitas daring Ahmad Munasir Raf'ie Pratama di Turki, berlangsung pada 13 Februari 2023 pukul 03.00 dan 08.00.
"Pelacakan juga dilakukan dengan memindai aktivitas daring. Terdapat jejak aktivitas daring di Turki pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 dan 08.00. Setelah itu, tidak ada jejak daring yang dapat dilacak," ujar Fathul dalam keterangan tertulis, Jumat (17/2).
Fathul Wahid mengatakan sulit untuk melacak Ahmad sebab tidak ada nomor referensi pemesanan tiket. Pihaknya sedang menunggu informasi dari kantor Turkish Airline di Jakarta untuk membantu memastikan kota persinggahan terakhir.
Diketahui, Ahmad dilaporkan hilang selepas mengikuti rangkaian aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia.
Fathul mengungkapkan keberangkatan Ahmad Munasir Raf'ie Pratama ke Norwegia merupakan penugasan dari kampus. Tim UII beranggotakan empat orang termasuk Fathul dan Ahmad terbang ke USN dalam agenda mempererat kerjasama kedua universitas, dengan dukungan pendanaan dari Uni Eropa melalui skema Erasmus+.
Tanggal 12 Februari 2023, tim bertolak dari Norwegia melalui Bandara Oslo setelah sepekan beraktivitas di USN sejak 5 Februari 2023. Fathul mengaku terakhir berjumpa dengan Ahmad di Norwegia pada 11 Februari 2023 malam.
Ia menuturkan berdasarkan rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanan kepulangan tim UII adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta. Seluruh anggota tim pulang lewat Turki dengan tiga penerbangan berbeda, dan Ahmad tidak berbagi detail informasi penerbangan kepada kolega di UII dan juga kepada istrinya.
Sebelum ke Oslo, kata Fathul, Ahmad sempat memberikan pidato kunci pada konferensi internasional yang terselenggara di Jeddah.
Berdasarkan informasi lisan yang diberikan Ahmad dan dikuatkan dengan pesan WhatsApp kepada sang istri, Ahmad bakal mendarat di Jakarta pada 16 Februari pukul 18.00 WIB.
Adik Ahmad yang menunggu di pintu kedatangan dan tidak mendapati keberadaan kakaknya. Lantaran tak kunjung muncul, adik Ahmad kemudian mengonfirmasi ke pihak Angkasa Pura. Ternyata nama Ahmad tidak ada dalam manifes (daftar nama-nama penumpang) penerbangan tersebut.
Pihak keluarga telah melaporkan hilangnya Ahmad ke pihak kepolisian.
0 Komentar
Alumni USU Jabodetabek Peduli Gelar Perayaan HUT ke-79 RI, Ini Pesan Ketua Pembina Nurdin Tampubolon
Bio Farma Terima Award dari Markplus dalam Sektor Farmasi
Menteri LHK Siti Nurbaya Jadi Inspektur Upacara 17 Agustus di Taman Nasional Gunung Rinjani
Ibu Kota Nusantara Sebagai Kota Unik
Moeldoko Ingatkan Percepatan Implementasi Program MLFF
Aturan Pelaksana UU Kesehatan Telah Diterbitkan Pemerintah
Cuaca Sebagian Besar Indonesia Berawan Tebal Rabu
Leave a comment