Sahabat.com - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengatakan, beberapa harga komoditas seperti beras, daging sapi, dan gula mengalami lonjakan tinggi jelang Idul Fitri 1444 Hijriah.
Sekjen DPP, IKAPPI Reynaldi Sarijowan dalam keterangan resminya mengatakan, naiknya harga komoditas karena penanganan pemerintah dianggap kurang maksimal.
"Contoh daging sapi, IKAPPI sudah jauh-jauh hari memberikan solusi untuk memberikan subsidi daging kerbau kepada pedagang, tetapi faktanya itu tidak bisa dipenuhi sehingga harga tidak bisa dibendung," kata Reynaldi, Rabu 19 April 2023.
Selain daging sapi, kenaikan harga juga terjadi pada beras. Menurut Reynaldi, IKAPPI sebelumnya sudah mendorong agar beras yang diimpor Badan Urusan Logistik (Bulog) segera didistribusikan ke pasar.
Namun hal tersebut juga tidak banyak dilakukan oleh pemerintah sehingga harga beras juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Hal yang sama juga terjadi terhadap harga gula pasir yang mengalami kenaikan cukup tinggi, bahkan menurutnya kelewat batas. Sebab, dalam sejarah belum pernah gula pasir tembus hingga Rp 17 ribu.
"Gula pasir mengalami kenaikan cukup tinggi dalam sejarah belum pernah gula pasir tembus Rp 17,000 dan hari ini tembus Rp 17,000," ungkap Reynaldi.
Sementara itu, komoditas lain seperti minyak goreng, bawang merah, cabai, ayam, telur dan beberapa bahan lainnya juga mengalami kenaikan harga pada hari ini.
Tentunya hal tersebut memaksa IKAPPI kembali mendorong pemerintah untuk mempersiapkan fase ketiga agar tidak ada kenaikan harga.
"Ikatan Pedagang Pasar Indonesia mendorong agar ada persiapan di fase ketiga, fase ketiga ini dimana kenaikan tinggi dibeberapa komoditas setelah lebaran. Karena banyak pedagang yang tidak berdagang, banyak petani yang tidak panen karena masih libur lebaran sehingga ini yang akan berdampak pada harga karena supply tidak seimbang," ujarnya.
Untuk diketahui, IKAPPI mencatat ada tiga fase kenaikan harga pangan selama Ramadan dan Lebaran.
Fase pertama terjadi pada tiga hingga seminggu menjelang Ramadhan, fase kedua terjadi pada tujuh hingga tiga hari menjelang Idul Fitri, dan fase ketiga terjadi dua hingga tiga hari setelah Lebaran.
"IKAPPI mendorong agar pemerintah serius melaksanakan pemantauan dan distribusi sehingga harga bisa di antisipasi," pungkasnya.
0 Komentar
Alumni USU Jabodetabek Peduli Gelar Perayaan HUT ke-79 RI, Ini Pesan Ketua Pembina Nurdin Tampubolon
Bio Farma Terima Award dari Markplus dalam Sektor Farmasi
Menteri LHK Siti Nurbaya Jadi Inspektur Upacara 17 Agustus di Taman Nasional Gunung Rinjani
Ibu Kota Nusantara Sebagai Kota Unik
Moeldoko Ingatkan Percepatan Implementasi Program MLFF
Aturan Pelaksana UU Kesehatan Telah Diterbitkan Pemerintah
Cuaca Sebagian Besar Indonesia Berawan Tebal Rabu
Leave a comment