Sahabat.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan pemasangan sistem jaring di sungai-sungai dapat mengurangi timbulan sampah yang masuk ke laut.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Berbahaya dan Beracun (Dirjen PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati mengatakan sebanyak 80 persen sampah di laut Indonesia berasal dari aktivitas daratan dan 30 persen diantaranya berupa sampah plastik.
"Kami pasang jaring-jaring di sungai supaya sampah yang bocor ke sungai bisa tertangkap," ujarnya dalam dialog pengurangan sampah plastik di Jakarta, Kamis.
Pada 2018 Pemerintah Indonesia telah menerbitkan rencana aksi nasional penanganan sampah laut melalui Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018. Salah satu strategi yang tertuang di dalam regulasi itu adalah meningkatkan penanganan sampah di darat dan mencegah sampah mengalir ke sungai-sungai.
Vivien menuturkan sungai adalah pintu gerbang sampah dari daratan mengalir ke laut, sehingga butuh sistem jaring untuk memerangkap sampah.
Ketika sampah tertangkap oleh sistem jaring yang dipasang di sungai-sungai, lanjutnya, sampah tidak boleh langsung diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tetapi harus dipilah untuk memisahkan jenis sampah.
Banyak daerah telah mengaplikasikan sistem jaring sampah sungai tersebut, diantaranya Pemerintah Kota (Pemkot) Banyuwangi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, maupun Pemkot Manado.
"TPA sekarang harus menjadi tempat pembuangan residu saja, karena residu tidak bisa dikelola dan tidak bisa didaur ulang," kata Vivien.
Berdasarkan data Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut, Indonesia mampu mengurangi 35,36 persen sampah plastik di laut dari yang sebelumnya mencapai 615.675 ton pada tahun 2018 menjadi hanya 408.885 ton pada tahun 2022.
Bila merujuk riset terbaru oleh Meijer et.al, pada tahun 2021 sampah plastik yang bocor ke laut telah banyak berkurang dibandingkan riset Jambeck et.al pada tahun 2015.
Posisi Indonesia lantas berubah dari sebelumnya urutan kedua kontributor terbesar sampah plastik menjadi kontributor kelima di bawah Filipina, India, Malaysia, dan China.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Leave a comment