Sahabat.com - Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menyatakan platform Kedaireka mendorong adanya kolaborasi dan inovasi antara perguruan tinggi dan industri terutama dengan memanfaatkan perkembangan teknologi demikian pembangunan berkelanjutan.
"Keselarasan kolaborasi antara kalangan akademik perguruan tinggi dan dunia industri harus terus dioptimalkan,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan sinergi memanfaatkan perkembangan teknologi untuk pembangunan berkelanjutan merupakan fase penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan program-program strategis nasional yang berkelanjutan.
Dalam rangka mewujudkan kolaborasi dan sinergi ini, Platform Kedaireka pun menggelar RekaTalks yang dirancang untuk memberikan perspektif lebih luas kepada akademisi di perguruan tinggi dan pelaku industri.
RekaTalks ini diselenggarakan sebagai wadah kolaborasi perguruan tinggi dengan industri dalam sinergi dan kolaborasi serta inovasi yang dapat berdampak sosial berkelanjutan secara optimal.
“Ini mengapa kami menciptakan platform Kedaireka beserta ekosistemnya di mana acara seperti RekaTalks ini memiliki peran sangat penting dalam proses tersebut," katanya.
Plt. Dirjen Kemendikbudristek Dikti, Prof Nizam mengatakan RekaTalks sebagai bagian dari ekosistem Kedaireka bertujuan memberikan ruang dunia akademis untuk berinteraksi dengan praktisi industri, berkolaborasi, serta menghasilkan solusi inovatif untuk tantangan industri dan masyarakat.
"Dengan Kedaireka talks diharapkan dapat lebih mendorong kolaborasi inovatif lebih besar antara dunia akademisi dan industri serta mempercepat komersialisasi teknologi di industri dan memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa," kata Nizam.
Dosen IPB University Roza Yusfiandani yang merupakan penerima hibah Kedaireka mengatakan hibah senilai Rp1 miliar pada 2021 menghasilkan karya rumpon portable yakni alat bantu untuk nelayan guna menarik ikan berkumpul sehingga dapat langsung ditangkap.
Rumpon portable yang dikerjakan bersama perusahaan dan dihilirisasi oleh start up sahabat nelayan ini telah digunakan di delapan provinsi yaitu Aceh, Lampung, Banten, Papua, Kalimantan, Kepulauan Seribu, Pelabuhan Ratu, dan Bangka Belitung.
“Manfaat yang dirasakan nelayan di antaranya di Bontang, Kalimantan Timur terjadi peningkatan hasil penangkapan dengan menggunakan alat tersebut,” demikian Roza Yusfiandani.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Leave a comment