Pekan Depan Smelter Tembaga di Gresik Akan Diresmikan Oleh PT Freeport Indonesia

21 Juni 2024 12:19
Penulis: Alamsyah, news
Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas di area smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur. (Instagram)

Sahabat.com - Smelter tembaga di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, akan diresmikan oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) pada pekan depan. 

Dengan dioperasikannya smelter pada Juni dan pada Agustus 2024 mulai memproduksi tembaga, hal itu telah sesuai dengan target perusahaan.

"Actually minggu depan kita akan coba untuk meresmikan itu, termasuk pengoperasiannya," ujar Presiden Direktur PTFI Tony Wenas kepada awak media di Jakarta, Kamis (20/6/2024). 

Adapun komponen smelter kata Tony tengah dipastikan kesiapannya. Adapun komponen smelter itu antara lain mencakup, shiploader, conveyor belt, gudang, listrik, sulfur burner, desalination plant, control room, dan oxygen plant yang saat ini sudah berfungsi dan terkoneksi. 

"Turn on furnace-nya mungkin beberapa hari ke depan lagi. Heat up the furnace, itu yang kita kejar," ungkapnya. 

Freeport Indonesia sendiri sudah mengelola dua proyek smelter di Gresik. Sebelum smelter yang akan diresmikan pekan depan, sebelumnya Freeport Indonesia sudah menggarap smelter pertama yang dibangun di Gresik pada 1996.

Adapun pengelola smelter pertama di Gresik yakni PT Smelting dengan nilai investasi hingga 3,1 miliar dollar AS atau setara Rp 48 triliun per akhir Desember 2023. 

Nantinya, Smelter tembaga dengan desain single line terbesar di dunia ini dapat memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun. 

Smelter ini memiliki produk utama seperti tembaga, emas, perak murni batangan, serta PGM (Platinum Group Metal). Asam sulfat, gipsum, dan timbal, merupakan produk sampingannya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif sempat mengatakan rasa optimistisnya pada smelter tersebut yang akan segera rampung dan beroperasi sesuai target yakni pada Juni 2024 mendatang. 

Arifin menegaskan bahwa pembangunan smelter yang sudah mencapai tahap akhir, menjadi bukti komitmen pemerintah dalam mendorong hilirisasi mineral dan batubara.

Pembangunan smelter ini menurut Arifin memiliki tiga manfaat penting bagi Indonesia. Meningkatkan pendapatan negara, terciptanya lapangan kerja baru dan meningkatkan nilai tambah mineral dan batu bara itu sendiri.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment