Sahabat.com-Ali Kurniawan, nelayan di Pulau Sabira bersama penduduk lain duduk di pesisir, berdiskusi dengan masyarakat lain yang berprofesi sebagai nelayan juga. Sesekali pria berusia 40 tahun lebih ini mengubah hitungan yang dia buat untuk membuat rumah pengeringan untuk menjemur hasil tangkapan ikan, pada Jumat (17/11/2023).
Terletak di pulau paling utara dari Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Pulau Sabira merupakan salah satu penghasil ikan segar.
Untuk menambah kapasitas ekonomi masyarakatnya, September lalu PHE OSES mengajak perwakilan masyarakat Pulau Sabira untuk mempelajari teknologi pengeringan ikan yang bertempat di salah satu mitra binaan Pertamina EP Tambun Field.
PT PHE OSES merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang tergabung dalam Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, bersama dengan PHE ONWJ, dan Pertamina EP Jawa Barat. Area kerja PHE OSES meliputi provinsi DKI Jakarta, Banten, Lampung dan Bangka Belitung
Sepulang dari studi banding, Ali dan penduduk sekitar termotivasi untuk meningkatkan prasarana agar hasil tangkapan ikan mereka dapat segera diolah.
Kegiatan kunjungan tersebut sendiri merupakan rangkaian dari program pemberdayaan masyarakat dari PHE OSES untuk mendukung UMKM milik masyarakat pesisir Pulau Sabira.
Head of Communication, Relations & CID Zona 6, Indra Darmawan berharap studi banding dapat membuka wawasan masyarakat terkait dengan teknologi baru yang dapat diterapkan oleh masyarakat pesisir dengan potensi perikanan yang beragam seperti Pulau Sabira.
Baca juga: Wujudkan Energi Berkelanjutan dan Efisien, PHE OSES Raih Penghargaan Subroto Tahun 2023
Selama kegiatan berlangsung, peserta merasa antusias dan optimis dengan pengetahuan dan wawasan yang ada.
Selain mempelajari teknologi pengeringan ikan, masyarakat juga mendapatkan pandangan tentang potensi bisnis baru yang dapat dikembangkan melalui serangkaian diskusi dan wawancara mendalam dengan Ketua Koperasi Kreatif Agar Makmur.
Tak lupa, peserta yang terdiri dari pemangku kepentingan dan perwakilan masyarakat Pulau Sabira mengucapkan terimakasih kepada PHE OSES karena sudah memfasilitasi dan terus mendukung kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan wawasan dan sarana prasarana yang nyata.
Menurut perwakilan masyarakat Pulau Sabira yang mengikuti jalannya kunjungan, teknologi pengeringan ikan yang dipelajari dapat membantu kualitas produk olahan ikan di Sabira menjadi lebih baik.
Sebab, selama ini masyarakat Pulau Sabira masih mengandalkan cara konvensional untuk melakukan pengeringan, yakni dengan menggunakan bambu dan waring. Cara ini tentu saja memiliki banyak kelemahan, terutama faktor cuaca yang sangat menentukan lamanya proses pengeringan.
Selain menjadi solusi ketika musim hujan tiba dan pengeringan sulit dilakukan, teknologi pengeringan berbasis tenaga surya berpotensi besar meningkatkan harga beli produk ikan selar asin yang merupakan potensi dari Pulau Sabira. Hal ini dapat terjadi karena keterjagaan kualitas produk mulai dari hulu hingga ke hilir.
“Melalui kegiatan assessment ini, harapannya masyarakat Pulau Sabira melalui pemangku kepentingan dan para perwakilan kunjungan dapat mengadopsi teknologi terbaru yang ada dan dapat menerapkannya di Pulau Sabira, tentunya dengan memodifikasi teknologi tersebut sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan,” tutup Indra.
0 Komentar
Alumni USU Jabodetabek Peduli Gelar Perayaan HUT ke-79 RI, Ini Pesan Ketua Pembina Nurdin Tampubolon
Bio Farma Terima Award dari Markplus dalam Sektor Farmasi
Menteri LHK Siti Nurbaya Jadi Inspektur Upacara 17 Agustus di Taman Nasional Gunung Rinjani
Ibu Kota Nusantara Sebagai Kota Unik
Moeldoko Ingatkan Percepatan Implementasi Program MLFF
Aturan Pelaksana UU Kesehatan Telah Diterbitkan Pemerintah
Cuaca Sebagian Besar Indonesia Berawan Tebal Rabu
Freeport Dukung Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Leave a comment