Sahabat.com - Pembangunan sarana sanitasi di Kabupaten Lebak Provinsi Banten mampu menurunkan prevalensi stunting atau kekerdilan yang dialami anak-anak usia bawah lima tahun akibat gagal tumbuh.
"Kita berharap pembangunan sanitasi menjadi prioritas untuk menurunkan prevalensi stunting," kata Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak Hj Tuti Nurasiah dalam keterangannya di Lebak, Rabu.
Dia menjelaskan, pemerintah daerah, stokholder, elemen masyarakat dan berbagai lembaga negara, termasuk TNI telah membangun sanitasi berupa persedian air bersih dengan pompa dan jamban sehat.
Pembangunan sanitasi itu dapat mengatasi prevalensi stunting dan masyarakat tidak lagi buang air besar di sungai.
Selama ini, kata dia, penyebab stunting di Kabupaten Lebak antara lain akibat tidak memiliki sanitasi dan air bersih.
Karena itu, pentingnya pembangunan sanitasi untuk mengatasi prevalensi stunting sehingga ke depan sudah tidak ada lagi anak yang mengalami kekerdilan guna mempersiapkan generasi emas 2045.
"Kita jangan sampai ada kasus baru anak yang lahir mengalami stunting," katanya.
Tuti Nurasiah menjelaskan, selama ini penanganan stunting di Kabupaten Lebak relatif baik, semua komponen berjalan dengan baik, dan saling bahu membahu untuk mengatasi stunting/tengkes tersebut.
Saat ini, kasus stunting di daerah ini mengalami penurunan, yakni pada Desember 2022 sebanyak 4.518 balita, sedangkan hingga Oktober 2023 menjadi sebanyak 3.736 balita.
Penurunan kasus stunting tersebut, selain adanya pembangunan sanitasi juga intervensi dengan memberikan aneka makanan yang mengandung nutrisi, gizi, untuk peningkatan sumber daya manusia.
Selain itu juga dilakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan diberikan vitamin serta obat-obatan terhadap anak-anak balita, termasuk ibu hamil guna mencegah stunting.
"Kami optimistis target penurunan 14 persen prevalensi stunting 2024 bisa terealisasi," kata Tuti.
Sementara itu, Sam'un (50) warga Lebak Gedong Kabupaten Lebak mengatakan, dirinya kini terpenuhi ketersediaan air bersih, meski beberapa bulan lalu dilanda kemarau panjang.
Saat ini, masyarakat di wilayahnya berterima kasih kepada TNI yang membangun pompa penyedot air bersih, sehingga dapat membantu mengatasi stunting.
"Kami merasa bersyukur dengan adanya pompa penyedot air bersih, sehingga tidak menggunakan air sungai," katanya.
Sementara itu, Nuriyah (40) warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku bahwa anak keduanya berusia dua tahun kini status gizinya cukup baik setelah menerima penyaluran bantuan telur dan daging ayam yang digulirkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).
"Kami merasa senang mendapatkan bantuan pangan itu, sehingga dipastikan anaknya bisa terbebas dari stunting," kata Nuriyah.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Leave a comment