Wujudkan SDM Unggul, Wali Kota Benyamin Davnie: Perkuat Pendidikan di Tangerang Selatan

14 Oktober 2023 06:09
Penulis: Adiantoro, news
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie membuka Konferensi Kerja Kota ke-3 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tangerang Selatan, di Cipayung, Bogor, Jawa Barat (Jabar), pada Jumat (13/10/2023). (Istimewa/Pemkot Tangsel)

Sahabat.com - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengatakan, salah satu visi misi Pemerintah Kota (Pemkot) adalah membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) di Tangerang Selatan menjadi unggul. 

Di mana salah satu caranya, menurut dia, yakni lewat penguatan pendidikan. Hal tersebut disampaikan Benyamin saat membuka Konferensi Kerja Kota ke-3 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tangerang Selatan, di Cipayung, Bogor, Jawa Barat (Jabar), pada Jumat (13/10/2023).

"Jadi ada tiga komponen biaya pendidikan. Pertama biaya fisik sudah di-cover, lalu biaya operasional swasta dan negeri sudah di-cover dengan mekanisme biaya operasional sekolah, dan biaya personal itu juga lewat beasiswa seperti bagi siswa yang tidak diterima di SMP Negeri," ujar Benyamin dalam keterangannya, dikutip Sabtu (14/10/2023).

"Karena salah satu misi kami mendorong bagaimana Sumber Daya Manusia di Tangerang Selatan menjadi SDM yang unggul. Dan salah satu caranya membentuk SDM unggul ya lewat pendidikan," tambahnya.

Oleh karena itu, tugas, pokok dan fungsi PGRI di Tangsel harus seiring sejalan bersama Pemkot Tangsel.

"Melaksanakan tugas seiring sejalan dengan visi misi kami, ya itu tadi mencetak SDM yang unggul. Mari kita laksanakan tugas pokok dan fungsi sebaik-baiknya sambil diskusi seperti apa kita harus masing-masing melaksanakan tugas," ujarnya.

Terlebih kata Benyamin, menghadapi persoalan yang sedang marak saat ini, terutama kasus bullying. Bahkan terjadi ke anak-anak sejak dini. "Tantangan zaman saat ini bagaimana soal bullying. Betul sudah merambah ke anak-anak kita yang semestinya mendapatkan pengayoman terbaik dari kita," imbuhnya.

Hal ini salah satunya karena disebabkan perkembangan teknologi yang menguasai anak-anak. "Melalui handphone, banyak anak-anak kita yang tidak dapat menyelesaikan atau menerima, bahkan gagal menerima informasi yang bermanfaat. Kuncinya adalah karena dia bukan menguasai teknologi, tetapi teknologi yang menguasai dirinya," tukas Benyamin.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment