Bertemu PM Tiongkok, Wapres Tekankan Penguatan Hubungan Bilateral dan Kerja Sama Regional Kedua Negara

16 September 2023 23:19
Penulis: Adiantoro, news
Wapres KH Ma'ruf Amin usai melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang, di Grand Meeting Hall, International Conference Center (ICC), Li Yuan Resort, Nanning, Daerah Otonomi Guangxi, China, pada Sabtu (16/9/2023). (Istimewa)

Sahabat.com - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Tiongkok Li Qiang, di Grand Meeting Hall, International Conference Center (ICC), Li Yuan Resort, Nanning, Daerah Otonomi Guangxi, China, pada Sabtu (16/9/2023).

"Pada malam ini saya bertemu dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang. Kami melakukan pembicaraan untuk lebih mempererat kerja sama Indonesia-Tiongkok yang selama ini sudah terjalin dengan baik," ujar Wapres. 

Dalam pertemuan yang penuh keakraban ini, Wapres mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan Pemerintah Tiongkok kepada dirinya dan delegasi selama kunjungannya di Tiongkok.

"Kunjungan kali ini adalah kunjungan pertama saya ke Tiongkok setelah pandemi Covid-19. Saya berharap kunjungan ini akan memberikan kontribusi positif bagi kemitraan kedua negara (Indonesia-Tiongkok) dan antara ASEAN dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT)," ungkap Wapres.

Lebih lanjut, dia menyampaikan terjadinya interaksi tingkat tinggi yang intens antara Indonesia dan Tiongkok, di mana kedua kepala negara kerap bertemu dalam berbagai kesempatan.

"Presiden Joko Widodo bertemu Presiden Xi Jinping di Chengdu bulan Juli lalu, dan bertemu Yang Mulia (PM Li) saat KTT ASEAN ke-43 di Jakarta. Terima kasih atas dukungan Tiongkok terhadap Keketuaan Indonesia di ASEAN," imbuh Wapres.

Lebih jauh, sebagai langkah dalam memperkuat kemitraan bilateral kedua negara, Wapres menyampaikan tiga hal penting kepada PM Li Qiang. Pertama, kerja sama perdagangan dengan Tiongkok adalah salah satu hal yang paling penting untuk ditingkatkan saat ini.

PM Li Qiang, kata Wapres, menyebutkan sejumlah proyek yang sudah dilakukan dengan Indonesia, dan berharap kerja sama ini diperluas.

"Baik dalam pembangunan transportasi seperti kereta api cepat, kemudian kendaraan mobil listrik yang sudah ada yakni Wuling. Kami harapkan juga ada kerja sama yang lainnya," imbuhnya.

Tiongkok, diakui Wapres, merupakan mitra perdagangan terbesar bagi Indonesia dengan potensi kerja sama yang masih terus dilakukan. "Saya harapkan dukungan Yang Mulia (PM Li Qiang) untuk impor dan akses pasar komoditas unggulan Indonesia ke Tiongkok," pinta Wapres.

Dia meyakini jika Indonesia dan Tiongkok dapat memanfaatkan berbagai kerangka kerja sama perdagangan regional dan multilateral untuk mendukung hal tersebut. Kedua, Wapres menggarisbawahi pentingnya kerja sama dalam pengembangan produk halal.

"Saya juga mengajak investor dari China untuk berinvestasi dalam produk halal di Indonesia. Hal ini adalah untuk mempercepat keinginan Indonesia untuk menjadi produsen halal terbesar di dunia. Perdagangan dan investasi produk halal juga memiliki potensi amat luas di kedua negara, serta kawasan Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika," cetus Wapres.

Wapres juga mendorong agar penguatan kerja sama dalam sektor halal ini, termasuk melalui kerja sama antara otoritas halal Indonesia dan Tiongkok. "Saya berharap dapat memperoleh dukungan penuh dari Yang Mulia dan Pemerintah RRT," pintanya.

Selanjutnya, poin penting terakhir yang ditekankan Wapres pada kesempatan ini adalah pentingnya kerja sama people-to-people dalam memperkuat kemitraan ekonomi. Menurutnya, kemitraan ekonomi akan kuat dengan adanya kerja sama erat antarmasyarakat, dengan manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh rakyat kedua negara.

"Kita perlu mendorong pengembangan pusat budaya dan bahasa untuk meningkatkan jumlah mahasiswa Tiongkok yang belajar Bahasa Indonesia, maupun sebaliknya," urainya.

Selain itu, sambung Wapres, kerja sama pendidikan vokasi juga akan menjadi link and match dengan dunia usaha dan industri, serta investasi Tiongkok di Indonesia.

Menurutnya, semua ini akan membawa hubungan Indonesia-Tiongkok ke tingkat yang lebih tinggi. "Lebih menarik adalah kita ingin menekankan pentingnya pendidikan vokasi, dan kita harapkan untuk membangun akademi vokasi di Indonesia dan juga mungkin di negara ASEAN yang lain. Dan beliau menyambut baik semua itu," terangnya. 

Pada pertemuan itu, Wapres juga menyampaikan apresiasi atas undangan Pemerintah Tiongkok untuk menghadiri pembukaan China-ASEAN Expo (CAEXPO) ke-20. "Indonesia hadir di dua Paviliun, yaitu Paviliun Komoditi yang menampilkan produk ekspor unggulan dan Paviliun City of Charm yang menampilkan Provinsi Kalimantan Tengah yang dikenal dengan kekayaan budaya, sumber daya alam, dan lingkungan," tambah Wapres.

"Saya mengundang Yang Mulia untuk mengunjungi kedua Paviliun Indonesia tersebut," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama PM Tiongkok Li Qiang menyampaikan, benar pada pekan lalu dirinya baru saja mengunjungi Indonesia dan menyaksikan perkembangan Indonesia. Dia merasakan masa depan Indonesia yang gemilang.

"Saya juga merasakan gemilangnya kemitraan dan kerjasama Indonesia dan Tiongkok di masa mendatang," puji PM Li Qiang.

Lebih lanjut, dia juga mengapresiasi kiprah Wapres selama ini dalam mendorong persahabatan dan kerja sama antara Tiongkok dan Indonesia. "Bapak Wapres berkontribusi besar dalam program people to people contacts antara kedua negara khususnya di bidang keagamaan," tuturnya.

Menindaklanjuti kesepakatan Presiden Xi Jinping dan Presiden Jokowi dalam pertemuan di Cengdu untuk melakukan kerja sama strategis yang lebih tinggi dengan prinsip senasib sepenanggungan, PM Li Qiang memastikan pada Wapres jika Tiongkok berkomitmen penuh pada kesepakatan tersebut.

"Tiongkok berkenan untuk berupaya bersama dengan pihak Indonesia agar melaksanakan program kedua kepala negara tersebut untuk melakukan kerjasama strategis dengan tingkat yang lebih tinggi, memajukan modernisasi, dan meningkatkan kesejahteraan kedua negara," lanjutnya.

Pada kesempatan terpisah seusai pertemuan, Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi menyampaikan, PM Li Qiang menyambut baik tiga poin gagasan Wapres dalam upaya memperluas dan memperdalam hubungan Indonesia-Tiongkok.

"Bahkan PM Li memuji Indonesia sebagai negara teladan di ASEAN dalam konteks membangun kerja sama hubungan antardua negara," ungkapnya.

Menurut PM Li Qiang, hal ini tidak lepas dari peran kedua kepala negara, yakni Presiden Xi Jinping dan Presiden Jokowi yang selama ini telah menjalin hubungan bilateral dengan sangat baik.

"PM Li juga mengusulkan untuk membangun Akademi Vokasi Tiongkok-ASEAN dan Indonesia akan menjadi prioritas pertama untuk membangun akademi tersebut," tutur Jubir.

Melanjutkan agendanya, Wapres menghadiri acara Jamuan Santap Malam oleh PM Li Qiang. Selain Wapres, beberapa kepala negara/pemerintahan juga hadir pada Jamuan Santap Malam ini, di antaranya PM Kamboja, PM Laos, PM Malaysia, dan PM Vietnam.

Hadir mendampingi PM Li pada pertemuan ini, Direktur Kantor Perdana Menteri Kang Xuping, Presiden Dewan Promosi Perdagangan Internasional Tiongkok Ren Hongbin, Gubernur Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang Lan Tianli, Menteri Perdagangan Wang Wentao, Direktur Komisi Pembangunan dan Reformasi Zheng Zhajie, Direktur Kantor Riset Dewan Negara, Wakil Menteri Luar Negeri Ma Zhaoxu, serta Deputi Sekretaris Jenderal Dewan Negara Liu Jianbo.

Sementara, Wapres didampingi Duta Besar RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi, Deputi Bidang Administrasi Guntur Iman Nefianto, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi dan Birokrasi M. Nasir, Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto, serta Konsul Jenderal RI Guangzhou Ben Perkasa Drajat.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment