Sahabat.com - Otoritas Kesehatan Polandia menyebutkan korban meninggal akibat penyakit Legionnaires di Polandia tenggara, pada Rabu (30/8/2023), meningkat menjadi 16 orang.
Melansir Anadolu Agency, Jumat (1/9/2023), penyelidikan wabah di wilayah Rzeszow dekat perbatasan Ukraina itu masih berlangsung.
Kepala Inspektorat Sanitasi Rzeszow, Jaromir Slaczka mengatakan, saat meninggal, ke-16 korban sedang menjalani perawatan untuk kondisi medis lainnya.
Setidaknya 155 orang yang terinfeksi di seluruh Polandia telah dirawat di rumah sakit sejak penyakit tersebut mewabah.
Diketahui, penyakit Legionnaires adalah jenis radang paru-paru atau pneumonia yang disebabkan oleh bakteri legionella.
Penyakit Legionnaires pertama kali terdeteksi pada 1977 sebagai pemicu wabah pneumonia akut pada 1976 di sebuah gedung pertemuan di Amerika Serikat (AS).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bentuk penularan yang paling umum adalah menghirup aerosol terkontaminasi yang dihasilkan bersamaan dengan semprotan air, emisi atau kabut dari sumber air yang tercemar.
WHO mengatakan dari kasus-kasus global yang dilaporkan, 75-80 persen menimpa mereka yang berusia di atas 50 tahun dan 60-70 adalah laki-laki.
Bakteri legionella baru-baru ini juga menjadi sorotan setelah para pencari suaka pada awal Agustus dievakuasi dari kapal migran Inggris, Bibby Stockholm, di mana bakteri itu ditemukan pada air di kapal tersebut.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment