Sahabat.com - Kekerasan geng di Haiti memaksa 300.000 anak mengungsi. Badan anak-anak PBB menyatakan pihaknya tak bisa berbuat banyak ketika negara Karibia tersebut tak bisa mengatasi aksi pembunuhan dan penculikan.
Meningkatnya kekerasan dimulai pada akhir Februari setelah serangkaian serangan terkoordinasi terhadap infrastruktur utama pemerintah yang akhirnya menyebabkan pengunduran diri Perdana Menteri Ariel Henry pada bulan April.
"Bencana kemanusiaan yang terjadi di depan mata kita mempunyai dampak buruk terhadap anak-anak," kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell dalam sebuah pernyataan.
Anak-anak pengungsi membutuhkan lingkungan yang aman dan terlindungi serta lebih banyak dukungan dan pendanaan dari komunitas internasional.
Menurut PBB, lebih dari 2.500 orang tewas atau terluka secara nasional dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Banyak anak yang tinggal di akomodasi darurat, termasuk sekolah yang sangat kotor, sehingga membuat mereka berisiko terkena penyakit. Tingginya angka putus sekolah disebabkan karena sekolah-sekolah ditutup.
Menurut UNICEF, anak-anak di Haiti seringkali kekurangan akses terhadap makanan, layanan kesehatan, air bersih dan sanitasi, sehingga memaksa mereka bergabung dengan geng untuk bertahan hidup.
Kekerasan seksual, eksploitasi, pelecehan dan perpisahan keluarga, menurut UNICEF, membuat anak-anak dan remaja Haiti mengungsi.
Pengumuman ini disampaikan beberapa hari setelah ratusan warga Kenya tiba di Haiti untuk menyelamatkan negara tersebut dari cengkeraman kelompok bersenjata.
Operasi tersebut memicu reaksi beragam setelah misi penjaga perdamaian PBB membawa kolera ke negara tersebut beberapa tahun lalu dan dirusak oleh tuduhan pelecehan seksual.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jonathan Finer bertemu dengan Perdana Menteri Haiti Garry Coneil. Mereka membahas misi pertama yang didukung PBB ke Haiti. Feiner mengingatkan Coneil bahwa Amerika Serikat sangat mendukung mekanisme akuntabilitas dan pengawasan sebagai bagian dari misinya.
Haiti juga bersiap menghadapi musim badai besar yang dimulai lebih awal dari biasanya. Peringatan badai tropis berlaku di pantai selatan Haiti saat Badai Beryl bergerak ke Karibia.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment