Sahabat.com - Masyarakat Iran tengah bergabung. Presiden Iran, Ebrahim Raisi, menjadi salah satu korban yang meninggal dunia dalam insiden jatuhnya helikopter di Provinsi Azerbaijan Timur, Utara Iran, pada Minggu (19/4/2024). Selain Ebrahim Raisi, delapan penumpang lainnya juga tewas dalam musibah tersebut.
Tim SAR Palang Merah Iran melaporkan sebelumnya, bahwa televisi pemerintah Iran sudah menyatakan "tidak ada tanda-tanda kehidupan" dari semua penumpang helikopter tersebut.
"Setelah helikopter ditemukan, belum ada bukti bahwa penumpang masih hidup," demikian disampaikan oleh saluran televisi pemerintah.
Terkait wafatnya Ebrahim Raisi, Konstitusi Iran menyatakan tentang apa yang terjadi jika seorang presiden tidak mampu atau meninggal dunia saat menjabat, sebagaimana dilansir dari Reuters (20/5/2024).
Pasal 131 konstitusi Republik Islam menyatakan, jika seorang presiden meninggal dunia dalam jabatannya, wakil presiden pertama akan menggantikannya, dengan konfirmasi dari pemimpin tertinggi, yang memiliki keputusan akhir dalam segala hal kenegaraan.
Sebuah dewan yang terdiri dari wakil presiden pertama, ketua parlemen, dan kepala kehakiman harus mengatur pemilihan presiden baru dalam jangka waktu maksimum 50 hari.
Raisi terpilih sebagai presiden pada tahun 2021 dan, berdasarkan jadwal saat ini, pemilihan presiden akan diadakan pada tahun 2025.
Profil Pengganti Raisi
Saat Ebrahim Raisi menjadi presiden, dirinya telah menunjuk wakilnya yaitu Mokhber. Penunjukan dilakukan Ebrahim Raisi secara langsung pada bulan Agustus 2021.
Pembentukan jabatan wakil presiden pertama ini mirip dengan jabatan perdana menteri sebelumnya yang dihapuskan pada tahun 1989.
Di Iran, beberapa wakil presiden juga diberi tanggung jawab tambahan di dalam kabinet. Namun, peran Mokhber sebagai wakil presiden pertama merupakan yang paling utama di antara mereka.
Sebelum menjabat sebagai wakil presiden, Mokhber telah memimpin Setad Iran selama 14 tahun. Setad adalah sebuah organisasi ekonomi yang berkonsentrasi pada kegiatan amal dan berada di bawah kendali langsung pemimpin tertinggi Iran.
Di bawah kepemimpinan Mokhber, Setad berhasil mengembangkan vaksin Covid-19 Iran, Coviran Barekat, selama masa puncak pandemi.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment