Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah

04 Juli 2024 17:01
Penulis: Alamsyah, news
Krisis di Afrika Tengah akan menyebabkan banyak anak meninggal secara sia-sia dan banyak lagi yang melihat masa depan mereka sangat suram. (iStock)

Sahabat.com - UNICEF pada Selasa (2/7) mengatakan bahwa 3 juta anak di Republik Afrika Tengah (CAR) saat ini mengalami krisis kemanusiaan dengan tingkat tertinggi. 

“Republik Afrika Tengah menduduki peringkat pertama di antara 191 negara yang memiliki risiko tertinggi terhadap krisis dan bencana kemanusiaan dan saat ini sedang mengalami situasi yang tragis,” kata Merichel, Perwakilan UNICEF di Republik Afrika Tengah, Lerano Arana, pada pertemuan United 2016 Konferensi pers negara-negara di Jenewa.

Alana mengatakan situasi mengerikan ini adalah masalah serius dan mendesak bagi warga termuda di negaranya.

Konflik dan ketidakstabilan selama satu dekade terakhir telah menyebabkan satu dari tiga juta anak berada dalam risiko.

Ditemukan juga bahwa satu dari dua anak tidak memiliki akses terhadap layanan kesehatan dan hanya sepertiga, atau 37 persen, yang dapat bersekolah secara rutin.

Selain itu, hampir dua dari tiga remaja putri, atau 61%, harus menikah sebelum usia 18 tahun. Hampir 40 persen anak-anak di Afrika Tengah saat ini menderita kekurangan gizi kronis.

"Fakta bahwa krisis di Republik Afrika Tengah telah berlangsung selama bertahun-tahun, dan sayangnya banyak krisis global lainnya yang terus terjadi secara paralel, menunjukkan bahwa situasi anak-anak di Republik Afrika Tengah adalah Ini berarti itu menjadi sangat buruk," kata Alana.

Meski situasi anak-anak di Republik Afrika Tengah tidak terlihat, penderitaan dan rasa kehilangan mereka sangat nyata. Ia menekankan bahwa Rencana Pembangunan Nasional Pemerintah yang baru dan inisiatif penting lainnya untuk meningkatkan hak-hak anak memberikan mekanisme yang layak bagi UNICEF dan mitranya untuk mengubah arah.

Ia memperingatkan bahwa krisis di Afrika Tengah akan menyebabkan banyak anak meninggal secara sia-sia dan banyak lagi yang melihat masa depan mereka sangat suram. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat internasional untuk tidak melupakan anak-anak Republik Afrika Tengah.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment