Sahabat.com - Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan sejak awal November, sebanyak 176 warga Palestina yang terluka serta pendamping mereka telah dievakuasi dari Jalur Gaza melalui pintu perbatasan Rafah untuk mendapatkan perawatan medis di Mesir.
Juru bicara kementerian Ashraf al-Qedra tidak menyebutkan di mana ratusan warga Palestina itu dirawat.
“Kami kehilangan puluhan pasien kritis dan parah setiap hari karena tindakan pendudukan Israel yang mencegah orang-orang yang terluka untuk pergi (dari Gaza),” ujar dia pada Rabu (8/11).
Sementara itu, Israel menyerang ambulans yang membawa warga Palestina yang terluka setelah mereka meninggalkan Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza, Jumat pekan lalu.
Serangan tersebut mengakibatkan 15 korban jiwa dan 60 luka-luka. Israel mengklaim ambulans itu membawa anggota Hamas.
Namun Kementerian Kesehatan Palestina membantah klaim tersebut.
Al-Qedra menekankan bahwa ribuan orang yang mengalami luka kritis dan parah tidak memiliki akses terhadap perawatan di rumah-rumah sakit Gaza.
Pada awal November, kelompok pertama yang terdiri dari puluhan warga Palestina yang terluka akibat perang dari Gaza dan ratusan orang yang memiliki kewarganegaraan ganda, mulai memasuki Mesir melalui perbatasan Rafah, menurut pernyataan Palestina dan Mesir.(Ant)
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment