Sahabat.com - Pembubaran partai Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), oleh junta militer Myanmar menuai reaksi keras dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
PBB mengaku prihatin dan menilai tindakan tersebut sebagai kemunduran bagi demokrasi.
''Ini adalah langkah lain ke arah yang tidak kami inginkan,'' kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric, Selasa (28/3/2023).
''Kami ingin melihat kembali demokrasi di Myanmar. Kami ingin melihat Aung San Suu Kyi dibebaskan dan orang lain yang ditahan, dan kami akan terus menyampaikannya,'' imbuhnya.
Diketahui junta militer Myanmar menetapkan tenggat waktu pada Januari bagi partai politik untuk mendaftar ulang di bawah undang-undang pemilu yang baru. Seiring dengan kebijakan tersebut junta militer Myanmar juga membubarkan 40 partai lainnya pada Selasa, termasuk NLD, karena melewati tenggat waktu pendaftaran.
NLD merupakan partai besar. NLD memenangkan mayoritas kursi dalam pemilu November 2020. Baru beberapa bulan berkuasa, Suu Kyi digulingkan oleh militer pada 1 Februari 2021.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment