Delapan Militan Pro-Iran Tewas Akibat Serangan Udara AS di Suriah

24 Maret 2023 07:50
Penulis: Adiantoro, news
Ilustrasi. Bendera Amerika Serikat dan Iran. (Al Arabiya)

Sahabat.com - Serangan udara Amerika Serikat (AS) menewaskan delapan militan pro-Iran di Suriah timur.

Melansir AFP, Jumat (24/3/2023), serangan dilakukan setelah serangan pesawat tak berawak yang menewaskan satu kontraktor AS dan melukai lima personel layanan AS.

"Serangan AS menargetkan gudang senjata di dalam kota Deir Ezzor, menewaskan enam militan pro-Iran, dan dua pejuang lainnya tewas oleh serangan yang menargetkan gurun Mayadine dan dekat al-Boukamal," kata Kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman.

Sementara Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan atas arahan Presiden Joe Biden, dia telah mengizinkan "serangan udara presisi malam ini di Suriah timur terhadap fasilitas yang digunakan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRG)."

Diketahui, IRGC adalah sayap militer Iran dan masuk daftar hitam sebagai kelompok teroris oleh AS. "Serangan udara dilakukan sebagai tanggapan atas serangan hari ini serta serangkaian serangan baru-baru ini terhadap pasukan Koalisi di Suriah oleh kelompok yang berafiliasi dengan IRGC," tambah Austin.

Ratusan tentara AS berada di Suriah sebagai bagian dari koalisi yang berperang melawan sisa-sisa kelompok Islamic State (ISIS) dan sering menjadi sasaran serangan kelompok-kelompok milisi.

Pasukan AS mendukung Pasukan Demokratik Suriah (SDF), tentara de facto Kurdi di daerah itu, yang memimpin pertempuran yang mengusir ISIS dari sisa-sisa terakhir wilayah Suriah mereka pada 2019.

Setidaknya dua anggaota militer AS yang terluka pada Kamis (23/3/2023) dirawat di tempat, sementara tiga tentara lainnya dan satu kontraktor AS dievakuasi secara medis ke Irak.

"Kami akan selalu mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami dan akan selalu menanggapi pada waktu dan tempat yang kami pilih," kata Komandan Komando Pusat AS, Jenderal Michael Kurilla.

Ketika serangan diumumkan, Biden telah melakukan perjalanan ke Kanada, di mana dia akan bertemu dengan Perdana Menteri Justin Trudeau serta berpidato di Parlemen.

Pada Agustus lalu, Biden memerintahkan serangan balasan serupa di provinsi kaya minyak Deir Ezzor di Suriah setelah beberapa drone menargetkan pos koalisi, tanpa menimbulkan korban.

Serangan itu terjadi pada hari yang sama ketika media pemerintah Iran mengumumkan seorang jenderal Pengawal Revolusi (IRG) telah tewas beberapa hari sebelumnya saat menjalankan misi di Suriah sebagai penasihat militer.
 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment