Sahabat.com-Di tengah perang sengit Ukraina dan Rusia sepakat melakukan pertukaran tahanan. Pertukaran tawanan terbaru ini disebut terjadi melalui mediasi dari Uni Emirat Arab (UEA).
Ukraina membebaskan 248 warga Rusia yang selama ini menjadi tawanan. Semenatara Rusia melepas 230 tahanan dari pihak Ukraina termasuk anggota angkatan bersenjata dan penjaga perbatasan.
Ini merupakan pertukaran tahanan besar pertama sejak Agustus lalu.
“Rakyat kami sudah pulang,” tulis Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di media sosial.
“Hari ini, kami membawa kembali lebih dari 200 prajurit dan warga sipil dari penawanan Rusia,” imbuhnya.
Sementara itu Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan negosiasi tersebut “sulit”.
Baca juga: Serangan Udara Terbesar Rusia Selama Perang, 31 Warga Ukraina Tewas dan Ratusan Lainnya Terluka
Terhitung sejak pecahnya perang Rusia dengan Ukraina pada Februari 2022 kedua negara telah beberapa kali melakukan pertukaran tahanan. Namun pemimpin Ukraina mengatakan bulan lalu bahwa proses tersebut melambat karena “alasan yang sangat spesifik” dari Rusia.
Pejabat Rusia dan Ukraina menyambut kesepakatan pertukaran tahanan. Mereka merilis informasi seputar proses pertukaran tawanan tersebut. Sebuah video yang dirilis oleh Rusia menunjukkan beberapa orang Rusia yang dibebaskan tersenyum di dalam bus.
Ukraina mengatakan tentara mereka yang dibebaskan termasuk tujuh pembela Pulau Ular, di Laut Hitam.
Pulau Ular menjadi simbol perlawanan Ukraina beberapa jam setelah invasi besar-besaran Rusia, ketika penjaga perbatasan yang ditempatkan di sana menolak menyerah kepada kapal perang Rusia Mosvka.
Orang lain yang dibebaskan termasuk anggota Garda Nasional yang ditangkap di zona eksklusi Chernobyl dan tentara yang ditahan selama pertempuran di pabrik baja Azovstal di Mariupol. Enam dari mereka yang dibebaskan adalah warga sipil, menurut Kyiv.
Kedua belah pihak berterima kasih kepada Uni Emirat Arab yang menjadi penengah dalam kesepakatan tersebut.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment