Sahabat.com - Perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) Meta kembali akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal 10.000 karyawannya.
Hal tersebut diungkapkan CEO Meta, Mark Zuckerberg pada Rabu, 15 Maret 2023.
"Tentu saja ini akan sulit dan tidak bisa terhindarkan," kata Mark Zuckerberg.
Diketahui induk perusahaan Instagram, WhatsApp, dan Instagram tersebut telah melakukan PHK terhadap 11.000 pekerja atau sekira 13 persen dari total tenaga kerjanya di semua divisi Meta pada November 2022.
Mark mengungkapkan PHK massal dilakukan guna membangun perusahaan yang lebih teknis, ramping, sekaligus meningkatkan kinerja bisa untuk memungkinkan visi jangka panjang Meta.
PHK ini akan memengaruhi tim internasional, bisnis, teknologi, dan perekrutan, mengingat pelaksanaannya dapat memakan waktu hingga akhir tahun ini.
Kendati demikian, dalam rincian laporan pendapatan Meta untuk Februari 2023, Zuckerberg menegaskan kepada para investor potensialnya bahwa tema manajemen perusahaan itu untuk tahun 2023 adalah ‘Tahun Efisiensi’.
Sebelum melakukan PHK massal Meta sempat melakukan rekrutmen besar-besaran. Alhasil, jumlah pekerja Meta pada akhir 2022 naik sebesar 20 persen dan hampir dua kali lipat dari sebelum masa pandemi 2019.
Kenaikan jumlah tenaga kerja Meta ini otomatis berimbas pada berbagai aspek salah satunya soal efisiensi perusahaan dan meratakan lapisan manajemen menengah.
Dengan melakukan PHK massal gelombang kedua ini, diprediksi akan mengurangi jumlah karyawan perusahaan itu menjadi sekitar 65.000 pekerja.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment