Erdogan Desak Israel Harus Diseret ke Pengadilan Internasional

29 November 2023 21:48
Penulis: Ramses Manurung, news
Presiden Turki Tayyip Erdogan/ist

Sahabat.com-Presiden Turki Tayyip Erdogan mendesak komunitas internasional untuk menyeret Israel ke pengadilan internasional karena diduga telah melakukan kejahatan perang di Gaza. 

Desakan tersebut disampaikan Erdogan saat berbicara dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, pada Selasa, (28/11/2023).

Dalam percakapan telepon menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai Gaza yang direncanakan pada Rabu, (29/11/2023) Erdogan dan Guterres membahas “harapan komunitas internasional mengenai serangan ilegal Israel”, akses bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut, dan upaya untuk perdamaian abadi.

“Selama panggilan telepon tersebut, Presiden Erdogan mengatakan bahwa Israel tanpa malu-malu terus menginjak-injak hukum internasional, hukum perang, dan hukum kemanusiaan internasional dengan memandang mata komunitas internasional, dan Israel harus bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukannya di hadapan dunia. hukum internasional,” kata kepresidenan Turki.

Menteri Luar Negeri Hakan Fidan akan menghadiri pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York.

Fidan juga akan mengadakan pertemuan dengan rekan-rekannya sebagai bagian dari kelompok kontak beberapa negara Muslim, yang dibentuk oleh Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) bulan ini untuk membahas Gaza dengan negara-negara Barat dan negara-negara Islam yang lain.

Baca juga: Erdogan Tegaskan Turki Tak Terima Israel Kurangi Penduduk Gaza

Turki mengecam keras serangan Israel di Gaza dan menyerukan gencatan senjata segera untuk memungkinkan diskusi mengenai solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina yang lebih luas.

Erdogan menyebut serangan Israel di Gaza sebagai genosida dan menuduh Israel sebagai “negara teror”. Israel menolak tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa mereka bertindak untuk membela diri terhadap musuh yang bertekad menghancurkannya.

Turki juga menjadi tuan rumah bagi beberapa anggota Hamas, yang tidak dianggap sebagai kelompok teroris, tidak seperti Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan beberapa negara Teluk. Mereka menuduh negara-negara Barat, selain Spanyol dan Belgia, terlibat karena dukungan mereka terhadap Israel, mengutip okezonecom.

Israel telah melancarkan serangan melalui udara dan darat terhadap militan Hamas di Gaza yang menewaskan lebih dari 15.000 orang, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Serangan tersebut dilancarkan setelah Hamas mengamuk di Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan sekira 1.200 orang dan menyandera 240 orang.

 

 

 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment