Sahabat.com-Presiden Tayyip Erdogan menyampaikan Turki siap memediasi konflik Palestina-Israel yang tengah memanas. Erdogan juga bakal melakukan negosiasi dengan Hamas melakukan negosiasi untuk membebaskan warga sipil Israel yang ditahan gerakan perjuangan pembebasan Palestina itu.
Seorang pejabat senior Turki yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan Presiden Tayyip Erdogan memerintahkan negosiasi tersebut. Erdogan melakukan sambungan telepon dengan kekuataan-kekuataan besar di kawasan pada pekan ini untuk menawarkan mediasi Ankara dan membahas konflik Israel-Palestina.
"Turki menggelar negosiasi mengenai warga sipil yang ditawan Hamas, Presiden Tayyip Erdogan memerintahkan, institusi terkait untuk melakukan proses untuk membebaskan warga sipil yang ditawan Hamas," katanya, Kamis (12/10/2023), mengutip republikacoid.
Erdogan dan sejumlah politisi Turki memiliki hubungan baik dengan beberapa anggota Hamas. Namun belum ada pernyataan resmi dari Ankara mengenai kontak dengan kelompok perjuangan tersebut sejak perang pecah.
Baca juga: RS Indonesia di Gaza Terkena Serangan Bom, Pemerintah Diminta Layangkan Protes ke Israel
Pasca serangan Hamas sejumlah warga Israel dan warga negara lain ditawan di Gaza. Kedua belah pihak mengatakan banyak perempuan dan anak-anak yang menjadi korban tewas dan luka dalam konflik yang dimulai akhir pekan lalu.
Turki yang mendukung tujuan Palestina mendorong solusi dua negara dan menjadi tuan rumah bagi anggota Hamas. Di sisi lain Turki sedang memulihkan hubungan dengan Israel setelah ketegangan selama bertahun-tahun. Tapi Erdogan secara terbuka mengatakan respon Israel ke Gaza sama dengan “ pembantaian. ” Ia merujuk pada blokade yang memutus aliran air dan listrik ke kota tersebut dan kematian warga sipil.
Sejak konflik akhir pekan lalu Ankara sudah mendesak kedua belah pihak menahan diri dan perlindungan bagi warga sipil Israel dan Gaza. Turki juga memperingatkan konflik dapat meluas ke daerah dan negara lain di kawasan.
Turki mengatakan satu-satunya jalan menuju perdamaian adalah pembentukan negara Palestina yang merdeka.
0 Komentar
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment