Gedung Putih Sebut Rusia Gunakan Ratusan Drone Iran Serang Ukraina

10 Juni 2023 02:53
Penulis: Adiantoro, news
Iran mengakui memasok drone ke Rusia. (Reuters)

Sahabat.com - Gedung Putih menyebut Rusia akan memperkuat kerja sama pertahanan dengan Iran.

Rusia bahkan telah menerima ratusan drone sekali serang yang digunakan untuk melancarkan serangan ke Ukraina.

Gedung Putih, mengutip informasi terbaru, yang menyatakan drone atau Uncrewed Aerial Vehicles (UAV) serang itu dibuat di Iran, dikirim dengan melintasi Laut Kaspia, kemudian digunakan pasukan Rusia untuk menyerang Ukraina.

"Rusia telah menggunakan drone Iran dalam beberapa pekan terakhir untuk menyerang Kiev dan meneror penduduk Ukraina, dan kemitraan militer Rusia-Iran akan semakin erat," kata juru bicara Gedung Putih, John Kirby dalam pernyataan, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (10/6/2023).

"Kami juga prihatin bahwa Rusia bekerja sama dengan Iran untuk memproduksi drone dari dalam Rusia," lanjutnya.

Kirby menambahkan, Rusia menerima bahan dari Iran yang dibutuhkan untuk membuat pabrik drone yang dapat beroperasi penuh awal tahun depan. "Kami merilis citra satelit terkait lokasi pabrik drone ini di wilayah Kawasan Ekonomi Khusus Alabuga Rusia," imbuhnya.

Seorang pejabat Gedung Putih menyebutkan, Iran mengirimkan ratusan drone ke Rusia sejak Agustus tahun lalu. Kirby mengatakan Rusia dan Iran saling membantu. Iran menginginkan peralatan militer bernilai miliaran dolar AS dari Rusia termasuk helikopter dan radar.

"Rusia telah menawarkan kerja sama pertahanan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Iran, termasuk rudal, elektronik, dan pertahanan udara," ucap Kirby.

"Ini kerja sama pertahanan skala penuh yang menggangu Ukraina, tetangga Iran, dan komunitas internasional. Kami mengerahkan segala kemampuan untuk menggagalkannya," tegas Kirby.

Lebih lanjut, Kirby mengungkapkan pengiriman drone merupakan pelanggaran terhadap peraturan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Amerika Serikat (AS) akan berusaha meminta pertanggungjawaban kedua negara.

Inggris, Prancis, Jerman, AS, dan Ukraina menyatakan pasokan drone buatan Iran ke Rusia melanggar resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB tahun 2015, terkait kesepakatan program nuklir Iran. 

Resolusi itu mengembargo senjata konvensional yang berlaku sejak Oktober 2020. Ukraina dan kekuatan Barat menilai resolusi tersebut mencakup pembatasan rudal dan teknologi terkait hingga Oktober 2023, serta dapat mencakup ekspor dan pembelian sistem militer canggih seperti drone.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment