Gempa Turki: Aras, Bocah 5 Tahun Ini Diselamatkan Setelah 105 Jam di Bawah Reruntuhan Bangunan

14 Februari 2023 04:01
Penulis: Adiantoro, news
Aras terkulai lemas di ranjang rumah sakit ditemani sang kakek, Mehmet. (BBC)

Sahabat.com - Bocah berusia 5 tahun bernama Aras terkulai lemas di ranjang rumah sakit (RS) dengan tatapan mata yang tampak kosong. Dia terlihat memegang mobil mainan dengan wajah penuh luka.

Aras merupakan salah satu keajaiban di tengah gempa bumi Turki. Dikutip dari BBC, Selasa (14/2/2023), tim penyelamat berhasil mengeluarkan Aras dari bawah reruntuhan rumahnya di Kota Kahramanmaras, Turki, yang kini hancur.

Dia bertahan selama 105 jam setelah gempa meluluh lantakan seluruh bangunan. Ketika dibawa ke unit perawatan intensif (ICU), Aras mengalami hipotermia, suhu tubuhnya turun menjadi 28 derajat Celcius. 

Aras dan sang bunda berhasil selamat dari gempa bumi itu. Tetapi tidak dengan ayah dan kakak perempuannya yang berusia 7 tahun, Hiranur, serta kakak laki-lakinya yang berusia 9 tahun, Alp.

Aras menjadi salah satu korban selamat dari bencana dahsyat yang memakan puluhan ribu korban jiwa itu. Di rumah sakit, Aras tampak ditemani sang kakek, Mehmet. 

"Dia anak yang jujur. Dia punya kepribadian yang kuat. Dia tulus. Dia bukan anak manja," ujar Mehmet menggambar sosok sang cucu.

Kendati kini sudah berusia 72 tahun, namun Mehmet berjanji akan selalu menjaga dan merawat Aras di sisa hidupnya.

"Para penyelamat melakukannya dengan sangat baik untuk menyelamatkannya. Dan dengan rahmat Tuhan, mereka mengembalikannya kepada kami dengan selamat," ucap Mehmet.

Aras sedikit mengernyitkan dahi saat dokter mengganti perban di kaki kirinya yang bengkak. Kondisi kesehatan Aras juga semakin baik. Aras sendiri belum bertemu dengan sang bunda sejak gempa menghancurkan kehidupan mereka. Sang bunda saat ini dirawat di rumah sakit di kota yang berbeda, dan diharapkan kondisinya bisa segera pulih.  

Diketahui, seperti dilansir dari CNN, Selasa (14/2/2023), jumlah korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 yang mengguncang wilayah Turki bagian selatan dan wilayah Suriah bagian utara dilaporkan kembali bertambah. 

Sejauh ini, lebih dari 36.000 orang dikonfirmasi tewas akibat gempa dahsyat yang mengguncang sepekan lalu, atau tepatnya pada Senin (6/2/2023). Banyak rumah-rumah dan bangunan tempat tinggal yang hancur akibat gempa bumi tersebut.


 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment