Sahabat.com - Departemen Pertahanan Australia bakal mencopot kamera pengintai yang dibuat oleh perusahaan yang terkait dengan Partai Komunis China dari gedung-gedungnya.
Kebijakan ini diumumkan pada Kamis (9/2/2023), setelah Amerika Serikat (AS) dan Inggris melakukan langkah serupa pada tahun lalu. Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan departemennya sedang menilai semua teknologi pengawasannya.
"Di mana kamera khusus itu ditemukan, kamera itu akan disingkirkan," kata Marles kepada Australian Broadcasting Corp (ABC), seperti dikutip dari The Associated Press (AP), Kamis (9/2/2023).
"Ada masalah di sini dan kami akan menanganinya," tambah Marles.
Surat kabar Australia melaporkan pada Kamis (9/2/2023),setidaknya 913 kamera, interkom, sistem entri elektronik dan perekam video yang dikembangkan dan diproduksi oleh perusahaan China Hikvision dan Dahua bakal segera dicopot.
Kamera-kamera tersebut berada di kantor pemerintah dan lembaga Australia, termasuk Departemen Pertahanan dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan. Hikvision dan Dahua sebagian dimiliki oleh pemerintah yang dikuasai Partai Komunis China.
Sebuah audit menemukan diman kamera dan peralatan keamanan Hikvision dan Dahua ditemukan di hampir setiap departemen kecuali Departemen Pertanian dan Departemen Perdana Menteri dan Kabinet.
Australian War Memorial and National Disability Insurance Agency mengatakan, mereka akan menghapus kamera China yang ditemukan di fasilitasnya.
Sementara itu, juru bicara keamanan dunia maya oposisi James Paterson mengatakan, dia telah mendorong audit dengan mengajukan pertanyaan selama enam bulan dari setiap agen federal.
Tindakan ini setelah Departemen Dalam Negeri tidak dapat mengatakan berapa banyak kamera, sistem kontrol akses, dan interkom dipasang di gedung-gedung pemerintah.
"Kami sangat membutuhkan rencana dari pemerintah untuk menyingkirkan setiap perangkat ini dari departemen dan lembaga pemerintah Australia," jelas Paterson.
Lebih lanjut, ungkap dia, kedua perusahaan (Hikvision dan Dahua) tunduk pada Undang-Undang Intelijen Nasional China yang mengharuskan mereka bekerja sama dengan badan intelijen China.
"Kami tidak akan mengetahui apakah informasi sensitif, gambar dan audio yang dikumpulkan oleh perangkat ini secara diam-diam dikirim kembali ke China untuk kepentingan warga Australia," imbuh Paterson.
Kedutaan Besar China untuk Australia tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait masalah ini. Tanggapan umum China terhadap tindakan tersebut adalah untuk mempertahankan perusahaan teknologi tinggi sebagai warga korporat yang baik yang mengikuti semua undang-undang setempat dan tidak berperan dalam pengumpulan intelijen pemerintah atau partai.
Pemerintah AS mengatakan pada November, pihaknya melarang peralatan telekomunikasi dan pengawasan video dari beberapa merek China terkemuka termasuk Hikvision dan Dahua.
Keputusan ini dalam upaya melindungi jaringan komunikasi negara. Sedangkan kamera keamanan yang dibuat Hikvision juga dilarang di gedung-gedung pemerintah Inggris pada November.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment