Sahabat.com-Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi mengingatkan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bahwa organisasi itu didirikan “untuk membebaskan bangsa Palestina.
“Oleh karena itu, sekarang waktunya bagi OKI untuk bertindak, dan kita harus bertindak bersama-sama,” kata Menlu Retno Marsudi melalui pesan video yang dikirim kepada media beberapa saat setelah tiba di Jeddah, pada Rabu (18/10/2023).
Retno, yang sedang mendampingi Presiden Joko Widodo dalam “Belt & Road Forum” di Beijing, terbang ke Jeddah untuk mengikuti langsung KTT luar biasa tingkat menteri luar negeri OKI guna membahas situasi di Gaza yang semakin memburuk.
Dalam pertemuan itu Menlu Retno kembali menyampaikan kecaman keras terhadap “agresi atas warga sipil yang unprecedented (belum pernah terjadi sebelumnya.red) di Gaza dan seluruh wilayah pendudukan di Palestina”.
Ia juga menggarisbawahi bahwa “permintaan Israel untuk mengosongkan 22 rumah sakit di Gaza adalah sebuah tindakan yang tidak manusiawi dan bertentangan dengan hukum humaniter internasional, dan harus diabaikan.”
Indonesia, mendorong OKI untuk mengirim pesan yang kuat dan sekaligus memobilisasi dukungan internasional guna mengatasi situasi di Gaza.
Baca juga: PBB Kutuk Keras Serangan RS di Gaza yang Tewaskan 500 Orang Lebih
Pada KTT luar biasa tingkat menteri luar negeri OKI tersebut, Indonesia menekankan tiga hal yang harus menjadi fokus utama saat ini, yaitu menghentikan kekerasan sesegera mungkin, memastikan kelancaran dan keselamatan pengiriman bantuan kemanusiaan, dan mengatasi akar konflik.
Retno juga mengkritik keras Dewan Keamanan PBB yang menurutnya “tidak mampu menjalankan fungsinya,” dan mendorong OKI untuk “mendesak diselenggarakannya sidang majelis umum PBB untuk mengadakan sesi darurat.”
Indonesia juga meminta OKI untuk mendesak semua pihak yang relevan “untuk membuat koridor kemanusiaan di Gaza” dan memastikan dihormatinya hukum humaniter internasional.
“Upaya apapun yang mengarah kepada pengusiran penduduk di Gaza harus ditolak,” tegasnya.
Retno juga menekankan urgensi melanjutkan proses perdamaian guna mencapai solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan keluar.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment