Sahabat.com - Israel siap melakukan gencatan senjata selama satu pekan dengan imbalan pembebasan sekitar 35 sandera yang ditahan di daerah kantong tersebut oleh kelompok militan Palestina Hamas, saluran TV CNN melaporkan mengutip pejabat tinggi Amerika Serikat (AS).
Melansir kantor berita Rusia, TASS, Sabtu (23/12/203), para sandera tersebut terdiri dari perempuan, pada lansia (lanjut usia) serta sejumlah orang yang terluka. Kendati demikian, saluran TV CNN itu tidak merinci tanggapan perwakilan Hamas terhadap kesepakatan gencatan senjata tersebut.
Awal pekan ini, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan negaranya siap untuk kembali melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza. Selain itu, Israel juga akan mengizinkan peningkatan jumlah bantuan kemanusiaan bagi penduduk daerah kantong tersebut untuk memastikan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.
Diketahui, ketegangan kembali berkobar di Timur Tengah ketika kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel dari Jalur Gaza, pada 7 Oktober lalu.
Hamas menggambarkan serangannya sebagai respons atas tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Israel telah mengumumkan blokade total terhadap Jalur Gaza dan melancarkan serangan roket ke Gaza serta beberapa distrik di Lebanon dan Suriah.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment