Sahabat.com - Jepang pada Rabu memulai penyelidikan atas tabrakan dua pesawat yang menyebabkan kematian sedikitnya lima anggota awak penerbangan tersebut.
Anggota Badan Keselamatan Transportasi Jepang dan polisi mengunjungi lokasi kecelakaan di Bandara Haneda di Ibu Kota Tokyo, menurut laporan Kyodo News.
Tabrakan antara pesawat Japan Airlines dan pesawat Penjaga Pantai Jepang terjadi pada Selasa sekitar pukul 17:49 waktu setempat (atau 15.49 WIB).
Perekam penerbangan dan suara pesawat penjaga pantai ditemukan sementara perekam penerbangan dan suara pesawat Japan Airlines masih hilang.
Lima dari enam awak pesawat penjaga pantai tewas, sementara 379 penumpang, termasuk kru pesawat Japan Airlines, berhasil keluar dari pesawat.
Pesawat penjaga pantai itu membawa bahan bantuan untuk masyarakat yang terkena gempa di Provinsi Niigata setelah Jepang dilanda gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,6 pada Senin dengan pusat gempa di Semenanjung Noto dan area sekitar di pantai Laut Jepang.
Sedikitnya 64 orang tewas di Provinsi Ishikawa akibat gempa tersebut.
Tabrakan pesawat memicu penutupan keempat landasan pacu, dan tiga di antaranya dibuka kembali pada Selasa malam. Namun, puluhan penerbangan dibatalkan.
Pihak berwenang membutuhkan waktu lebih dari delapan jam untuk mengendalikan kebakaran di pesawat Japan Airlines, yang diproduksi oleh Airbus SAS dengan mesin dari Rolls-Royce Inggris dan dikirim pada November 2021.(Ant)
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment