Sahabat.com - Pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan jet tempur F-22 Amerika Serikat (AS) menembak jatuh sebuah benda tak dikenal yang terbang di atas Alaska.
Insiden ini terjadi kurang dari sepekan setelah militer AS menembak jatuh balon udara China yang terbang melintasi wilayah Negara Paman Sam itu.
Juru bicara Pentagon, Brigadir Jenderal (Brigjen) Patrick Ryder mengungkapkan, rudal Sidewinder menembak jatuh benda yang berukuran sebesar mobil kecil.
"Kami tidak tahu siapa yang memiliki benda ini," kata juru bicara Gedung Putih John Kirby, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (11/2/2023).
Dia menambahkan tidak jelas kapan benda itu mulai terbang.
Presiden Joe Biden memerintahkan penembakan itu yang diumumkan dari Gedung Putih.
Pada 4 Februari, jet tempur F-22 juga menembak jatuh benda yang disebut Pemerintah AS merupakan balon pengawas milik China.
Balon itu ditembak di lepas pantai South Carolina setelah sepekan melintas di wilayah AS dan sebagian wilayah Kanada. Pemerintah China mengatakan balon itu adalah pesawat riset milik sipil.
Sementara Pentagon dan Gedung Putih menolak memberi penjelasan detil terkait benda terbaru itu. Mereka hanya menggambarkan ukuran benda itu jauh lebih kecil dari balon China.
Para pejabat AS juga menolak berspekulasi tentang benda tersebut, bahkan setelah seharian observasi. Hal itu menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai jenis benda seperti apa hingga sulit diidentifikasi oleh para pilot dan pejabat intelijen berpengalaman.
Sementara Ryder mengatakan pilot-pilot AS terbang di samping benda itu dan menembak jatuh setelah memastikan tidak ada manusia dalam benda itu. Dia menambahkan benda tersebut tidak bisa bermanuver dan tidak mirip pesawat udara.
Ryder dan pejabat lainnya tidak mengatakan apakah benda itu hanya sebuah balon cuaca atau balon udara jenis lainnya. "Benda itu jelas bukan pesawat," kata Ryder dalam jumpa pers.
Pentagon menyebutkan benda itu pertama kali terdeteksi pada Kamis (9/2/2023) menggunakan radar darat. Jet tempur F-35 kemudian dikirim untuk menyelidiki.
Benda tak dikenal itu atau UFO (Unidentified Flying Object) terbang pada ketinggian sekitar 40 ribu kaki atau 12.190 meter di arah timur laut hingga berisiko pada lalu lintas udara sipil.
Benda itu kemudian ditembak di lepas pantai timur laut Alaska di wilayah laut AS yang sedang membeku dekat perbatasan Kanada.
Para pejabat mengatkan jauh lebih mudah mengambil serpihan benda yang jatuh di permukaan es daripada ketika mengambil serpihan balon China. Serpihan-serpihan balon China banyak yang tenggelam di laut setelah ditembak.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment