Sahabat.com - Korban tewas akibat gempa mematikan yang mengguncang Turki dan Suriah kembali bertambah. Sampai dengan Kamis, (9/2/2023) jumlah korban meninggal telah mencapai 15 ribu jiwa.
Otoritas Manajemen Bencana Turki (AFAD) melaporkan korban tewas di Turki bertambah menjadi 12.391 pada Kamis pagi, naik lebih dari 30% dibanding jumlah korban pada Rabu.
Tim penyelamat masih berjibaku mencari para korban diantara reruntuhan bangunan. Tetapi banyak orang Turki mengeluhkan kurangnya peralatan, keahlian, dan dukungan untuk menyelamatkan mereka yang terjebak di bawah puing-puing bangunan.
"Di mana negara? Ke mana saja mereka selama dua hari? Kami memohon kepada mereka. Mari kita lakukan, kita bisa mengeluarkan mereka," kata Sabiha Alinak, di dekat bangunan runtuh yang tertutup salju di kota Malatya di mana para kerabatnya yang masih muda terjebak.
Sama halnya dengan di Turki, jumlah korban meninggal juga kembali bertambah di Suriah. Jumlah korban tewas telah meningkat menjadi setidaknya 2.950 pada Rabu.
Duta Besar Suriah untuk PBB mengakui pemerintah memiliki "kekurangan kemampuan dan peralatan,".
Korban tewas akibat gempa di Turki dan Suriah diperkirakan akan bertambah karena ratusan bangunan yang runtuh di banyak kota telah menjadi kuburan bagi orang-orang yang tertidur saat gempa melanda.
Banyak orang di zona bencana telah tidur di mobil mereka atau di jalan di bawah selimut dalam cuaca dingin yang membekukan, takut untuk kembali ke dalam gedung karena gempa dan gempa susulan.
Pejabat Turki mengatakan sekira 13,5 juta orang terkena dampak di daerah yang membentang sekitar 450 km dari Adana di barat hingga Diyarbakir di timur. Di Suriah, orang tewas sejauh selatan Hama, 250 km dari pusat gempa.
Lebih dari 298.000 orang telah kehilangan tempat tinggal di Suriah.
0 Komentar
Blinken Desak Dunia tidak "Tertipu" oleh Rusia yang didukung China
Ramai-ramai Protes UU India Larang Warga Pindah Agama
Jepang Larang Peneliti China dan Rusia di Badan Antariksa
Airbus Mulai Kirimkan Pesawat A321neo Buatan China
Pemohon Suaka Baru di Uni Eropa Naik 60 Persen Lebih Tahun Lalu
Jenderal AS: "Kini ISIS Lebih Kuat di Afghanistan"
Sebanyak 560 juta Warga China Utara Terdampak Badai Pasir
Leave a comment