Sahabat.com - Kelompok teror PKK dilaporkan terus menculik anak-anak berusia 13-15 tahun di wilayah yang mereka duduki di Suriah, menurut Dewan Nasional Kurdi Suriah (ENKS).
"Masyarakat kami telah meninggalkan wilayah tersebut akibat kondisi hidup, situasi keamanan dan penculikan ini dan mereka masih melakukan itu," kata perwakilan ENKS di Erbil, Salih Jamil kepada kantor berita Anadolu.
Dia mengatakan, teroris melakukan perekrutan paksa, ini dapat mengakibatkan banyak warga sipil harus mengungsi atau mencari perlindungan untuk menghindari ancaman dan bahaya yang ditimbulkan oleh kelompok teroris.
"Keluarga tidak bisa kembali ke rumah mereka karena takut anak-anaknya bakal diculik. Dalam hukum internasional tindakan ini merupakan sebuah kejahatan perang," katanya. Seperti dikutip dari ANTARA.
kelompok teroris PKK juga terlibat dalam aktivitas menculik anggota ENKS, katanya.
"Mereka menutup dan memblokir tempat di mana kami terakhir mengelar kongres. Kami harus melakukannya secara diam-diam di rumah. Meski kami adalah organisasi yang sah, mereka beroperasi di luar undang-undang dan tidak sah," imbuhnya.
Dia mengatakan kelompok teror PKK mencegat warga kembali ke rumahnya.
"Saat ini, orang-orang kami masih meninggalkan wilayah tersebut lantaran kondisi hidup mereka, masalah keamanan dan penculikan yang masih berlangsung," katanya.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment