Kemenangan Trump di New Hampshire Muluskan Jalan Kembali Tantang Biden di Pilpres AS

25 Januari 2024 13:12
Penulis: Ramses Manurung, news
Donald Trump/ist

Sahabat.com-Sejumlah kasus hukum yang mendera Donald Trump tampaknya tak membuat simpati publik Amerika Serikat (AS) menjadi luntur. Terbukti Donald Trump tampil sebagai pemenang pada pemilihan pendahuluan atau primary Partai Republik di negara bagian New Hampshire. 

Kemenangan ini tak pelak semakin memuluskan langkah Trump untuk menantang kembali Presiden Joe Biden di Pilpres AS 2024. 

Trump unggul 11 persen suara atas Nikki Haley pada proyeksi pemilihan pendahuluan yang digelar di New Hampshire pada Selasa (23/1). Haley merupakan penantang Trump satu-satunya dari Partai Republik pada pemilihan pendahuluan.

Dari total 91 persen suara dalam pemilihan pendahuluan di New Hampshire untuk penentuan capres Partai Republik yang telah dihitung, Trump meraup 54,6 persen dan Haley meraup 43,1 persen suara. 

Kemenangan Trump di New Hampshire itu semakin mengokohkan posisinya sebagai kandidat capres resmi untuk Partai Republik. Sebelumnya,  Trump juga meraih kemenangan telak dalam kaukus Partai Republik di Iowa.

Meski berasal dari partai yang sama, namun kontestasi antara Trump dengan Haley sangat sengit dan panas. Keduanya terlibat saling sindir dan saling serang.

Baca juga: Pilpres AS: Menunggu "Rematch" Biden vs Trump

Haley menyindir kesehatan mental Trump gara-gara mantan Presiden AS itu menyebut namanya terkait kerusuhan di Capitol pada 6 Januari 2021. 

"Tadi malam, Trump menghadiri rapat umum dan dia terus-menerus menyebut saya beberapa kali tentang mengapa saya tidak menjaga keamanan selama kerusuhan Capitol. Mengapa saya tidak menangani 6 Januari dengan lebih baik. Saya bahkan tidak berada di DC pada tanggal 6 Januari. Saya tidak berada di kantor saat itu," kata Haley.

"Kekhawatiran saya adalah - saya tidak mengatakan sesuatu yang menghina, tapi ketika Anda menghadapi tekanan dari sebuah kepresidenan, kita tidak bisa memiliki orang lain yang kita pertanyakan apakah mereka sehat secara mental untuk melakukannya," ucapnya.

Haley juga menyerang Trump terkait usia. Dia mempertanyakan apakah warga AS akan dihadapkan pada pilihan dua orang berusia 80-an tahun.

Trump membalas serangan Haley. Dia menuding Haley menggunakan uang radikal Demokrat untuk operasi kampanye.

 

 

 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment