Sahabat.com - Jeda kemanusiaan yang berlaku di Jalur Gaza selama sepekan terakhir “tidak menguntungkan sistem kesehatan” di Gaza, kata Kementerian Kesehatan di wilayah kantong Palestina itu pada Jumat.
“Israel melakukan pembantaian baru di Jalur Gaza tepat setelah jeda kemanusiaan berakhir,” kata juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra dalam sebuah pernyataan.
“Pembantaian Israel telah menewaskan dan melukai banyak orang,” tegasnya, menambahkan bahwa semua rumah sakit di Jalur Gaza membutuhkan aliran pasokan medis dan bahan bakar yang berkelanjutan.
Jeda antara Israel dan Hamas, yang mulai berlaku pada 24 November, berakhir pada Jumat pagi. Pada hari itu, tentara Israel mengumumkan bahwa pasukannya melanjutkan serangan di Jalur Gaza setelah berakhirnya jeda kemanusiaan yang telah berlangsung selama sepekan.
Tembakan senjata berat dan tembakan artileri Israel di Jalur Gaza timur berlanjut ketika jeda kemanusiaan berakhir, menurut koresponden Anadolu di lapangan.
Bentrokan antara pasukan Israel dan faksi-faksi Palestina juga sedang berlangsung di Jalur Gaza bagian utara dan tengah, lapor koresponden itu.
Kementerian Dalam Negeri di Gaza mencatat bahwa pesawat-pesawat tempur Israel “mulai terbang di atas Gaza setelah jeda kemanusiaan berakhir.(Ant)
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment