Sahabat.com - Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Urusan Politik dan Pembangunan Perdamaian Rosemary DiCarlo mengatakan, lebih dari 9.200 warga sipil tewas dalam konflik Ukraina.
Hal itu disampaikan DiCarlo pada pertemuan Dewan Keamanan (DK) PBB. Demikian dilansir dari kantor berita Rusia, TASS, Selasa (18/7/2023).
Menurutnya, lebih dari 500 hari sejak awal operasi militer khusus Rusia di Ukraina, 9.287 warga sipil termasuk 537 anak-anak telah tewas.
Sedangkan 16.384 orang lainnya, di antaranya 1.117 anak-anak, menderita luka-luka. "Ini hanya angka yang dikonfirmasi. Jumlah korban sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi," kata DiCarlo.
"Saat ini, lebih dari 6,3 juta warga Ukraina adalah pengungsi, dan diperkirakan 5,1 juta orang mengungsi secara internal," tambahnya.
Kementerian Pertahanan Rusia telah berulang kali menekankan jika Rusia menggunakan senjata presisi tinggi hanya untuk menargetkan fasilitas militer.
Sementara itu, organisasi hak asasi manusia Amnesty International yang bermarkas di London, Inggris, merilis laporan pada Agustus 2022, yang menyebutkan Ukraina melanggar hukum perang, terutama dengan mengerahkan peralatan dan senjata militer ke sekolah dan rumah sakit.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment