Sahabat.com - Jumlah korban tewas akibat gempa mematikan yang meluluhlantakkan Turki dan Suriah pada Senin pekan lalu, masih terus bertambah. Sampai dengan Kamis (16/2), jumlah korban meninggal telah mencapai 41 ribu orang.
Diperkirakan jumlah korban meninggal akibat gempa Turki dan Suriah masih akan bertambah.
Tim penyelamat masih terus melakukan pencarian para korban yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Selasa (14/2) bahwa 35.418 orang tewas dalam gempa berkekuatan 7,8 magnitudo yang mengguncang Kota Kahramanmaras pada 6 Februari, menjadikannya gempa paling banyak menelan korban dalam sejarah Turki.
Gempa telah menghancurkan puluhan ribu bangunan dan rumah, membuat banyak penduduk harus bertahan tanpa perlindungan dari musim dingin.
Sementara itu menurut data yang dikumpulkan badan kemanusiaan PBB dan kantor berita pemerintah Suriah, lebih dari 5.500 orang dilaporkan tewas di Suriah.
Delapan hari setelah gempa, tim penyelamat terus berusaha menyelamatkan lebih banyak orang yang selamat dari reruntuhan pada Selasa (14/2/2023).
Terbaru, mereka berhasil melakukan penyelamatan ajaib dengan menyelamatkan Muhummed Cafer Cetin yang berusia 18 tahun dan saudara laki-lakinya yang berusia 21 tahun, yang terperangkap hampir 200 jam di bawah reruntuhan sebuah bangunan di Kahramanmaras.
Mereka juga berhasil menyelamatkan seorang ibu dan dua anaknya di Antakya.
0 Komentar
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment