Sahabat.com - Banjir dahsyat yang melanda beberapa negara bagian Malaysia menyebabkan empat orang tewas dan 41 ribu warga harus mengungsi.
Banjir yang disebut terparah di Malaysia dalam lima dekade terakhir terjadi akibat hujan lebat yang yang berlangsung berhari-hari.
Postingan terkait banjir yang melanda Malaysia banyak tersebar di media sosial, memperlihatkan jalan, mobil, dan rumah yang terendam air serta deretan toko yang tutup di daerah yang terkena dampak, terutama di negara bagian selatan Johor. Hujan terus berlanjut hingga menghambat upaya bantuan.
Kepolisian Malaysia melaporkan ada empat orang tewas sejak Rabu (1/4), termasuk seorang pria yang mobilnya tersapu banjir dan sepasang lansia yang tenggelam.
Dan sebanyak 41 ribu orang dari enam negara bagian, telah dievakuasi ke sekolah dan pusat komunitas di mana makanan, air, dan pakaian disediakan.
Malaysia menghadapi hujan deras terus menerus yang belum pernah terjadi sebelumnya. Negeri Jiran sering mengalami cuaca badai sekitar akhir tahun, dengan banjir musiman yang secara rutin menyebabkan evakuasi massal dan kematian.
Namun, Meenakshi Raman, presiden kelompok lingkungan Friends of the Earth Malaysia, mengatakan penyebab banjir parah selain karena curah hujan yang sangat tinggi juga akibat kurangnya ruang hijau.
"Selain itu, area beton yang berlebihan juga menyebabkan luapan air, karena hanya ada sedikit hijau yang tersisa untuk bertindak sebagai spons," katanya.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment