Sahabat.com - Operasi militer yang sedang berlangsung bukanlah jawaban untuk menyelesaikan krisis Timur Tengah, dan kepemimpinan Israel perlu mengatasi hal ini. Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amir Abdollahian di Forum Ekonomi Dunia di Kota Davos, Swiss.
"(Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu harus menyadari perang tidak akan mengakhiri konflik Timur Tengah. Tidak mungkin memberantas (gerakan radikal Palestina) Hamas dan membebaskan sandera dengan melanjutkan perang," ujar Hossein, seperti dilansir dari kantor berita Rusia, TASS, Kamis (18/1/2024).
Namun demikian, menurut dia, masalah ini dapat diselesaikan dengan sangat mudah. "Hal ini memerlukan penghentian permusuhan, pembukaan koridor kemanusiaan dan penghentian pemindahan paksa warga Gaza serta pertukaran tahanan, tambahnya.
Diketahui, ketegangan berkobar di Timur Tengah setelah kelompok militan Palestina Hamas dari Jalur Gaza menyerang wilayah Israel pada 7 Oktober 2023.
Banyak warga Israel yang tinggal di permukiman dekat perbatasan terbunuh dan lebih dari 200 orang, termasuk anak-anak, wanita dan orang tua, disandera.
Hamas memandang serangannya sebagai respons atas langkah otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Temple Mount Yerusalem.
Israel mendeklarasikan blokade total terhadap Jalur Gaza dan melancarkan pemboman terhadap wilayah kantong tersebut dan beberapa wilayah di Lebanon dan Suriah. Bentrokan juga dilaporkan terjadi di Tepi Barat.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment