Militer Sebut ISIS Masih Miliki 500 Pejuang Aktif di Irak

13 Maret 2023 04:56
Penulis: Adiantoro, news
Ilustrasi. Kelompok militan ISIS. (Reuters)

Sahabat.com - Kelompok militan ISIS diperkirakan masih memiliki 500 pejuang aktif di Irak.

Hal itu disampaikan Jenderal Irak Qais al-Mohamadawi pada Minggu (12/3/2023), seperti dilaporkan AFP. Mohamadawi, yang merupakan bagian dari koalisi anti-jihadis, menekankan jika ISIS, yang kini berbasis di gurun terpencil dan tempat persembunyian gunung, telah kehilangan kemampuannya untuk menarik anggota baru.

Kendati demikian, kata dia, ratusan pejuang ISIS masih aktif di Irak. "Menurut informasi dari badan intelijen, jumlah total anggota ISIS tidak melebihi 400 hingga 500 pejuang, di tiga atau empat provinsi," ujar Mohamadawi dalam konferensi pers.

Dia juga merujuk pada operasi militer 26 Februari yang telah menewaskan 22 anggota ISIS dan menghancurkan sebuah kamp pelatihan di provinsi Al-Anbar.

Di sisi lain, angka yang dilaporkan Mohamadawi lebih kecil dibandingkan perkiraan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Dalam laporan yang diterbitkan bulan lalu, PBB mengungkapkan ISIS masih memiliki 5.000 hingga 7.000 anggota serta simpatisan di seluruh Irak dan negara tetangga Suriah, yang diperkirakan setengahnya merupakan pejuang.

Militan ISIS meluncurkan 'kekhalifahan' yang mereka proklamirkan sendiri di seluruh Irak dan Suriah pada 2014. Kampanye kelompok itu ditandai dengan kebrutalannya termasuk pembunuhan massal, penyiksaan, pemerkosaan, dan perbudakan.

Serangan balasan yang didukung Amerika Serikat (AS) mengakhiri cengkeraman teritorial mereka di Irak pada 2017 dan di Suriah pada 2019, tetapi sel-sel ISIS terus menargetkan pasukan keamanan dan warga sipil di kedua negara tersebut.

Laporan PBB bulan lalu mengatakan ISIS telah banyak terkuras oleh operasi kontra-terorisme yang berkelanjutan di kedua negara. Disebutkan jika kelompok itu masih mengoperasikan sel-sel yang terdiri dari sekitar 15 hingga 30 orang di seluruh Suriah dan melanjutkan taktik perang gerilya melawan pasukan pemerintah, pejuang lain, dan warga sipil.

"Di Irak, sel-sel ISIS beroperasi di daerah pegunungan pedesaan, memanfaatkan perbatasan Irak-Suriah yang keropos dan mempertahankan kemampuan manuver untuk menghindari serangan sambil mencoba untuk membangun kembali dan memulihkan," kata laporan PBB itu.

Laporan tersebut memperkirakan cadangan kas ISIS yang semakin menipis yakni sekitar US$25 juta hingga US$50 juta. Mereka telah mulai berinvestasi di hotel dan real estat untuk mencuci uang dan terlibat dalam pencurian ternak guna mengumpulkan dana.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment