Sahabat.com - Uni Eropa dan Moldova menandatangani sebuah perjanjian, Jumat (29/9), yang menjadikan pemerintah negara itu sebagai pihak dalam Mekanisme Perlindungan Sipil blok Eropa tersebut.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Komisioner Uni Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenarcic dan Menteri Dalam Negeri Moldova Adrian Efros di ibu kota Moldova, Chisinau.
Setelah diratifikasi oleh Moldova, perjanjian tersebut akan berlaku untuk sementara hingga berlaku penuh pada 1 Januari.
Menurut pernyataan Komisi Eropa, Moldova sebagai anggota penuh Mekanisme Perlindungan Sipil Uni Eropa selain dapat menerima bantuan langsung juga bisa mengirim bantuan ke negara-negara yang terdampak bencana akibat ulah manusia atau alam.
"... melalui Mekanisme tersebut, yang mengarah pada tanggapan krisis terkoordinasi yang lebih kuat dan lebih baik di Eropa dan di seluruh dunia," kata Komisi Eropa.
Kesepakatan tersebut memperkuat solidaritas Uni Eropa dan "membawa Moldova lebih dekat ke keluarga Eropa kami, dengan manfaat nyata untuk rakyatnya," tulis Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di media sosial X.
Mekanisme tersebut bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara negara-negara Uni Eropa dan 10 negara peserta mengenai perlindungan sipil untuk meningkatkan pencegahan, persiapan dan respon terhadap bencana.
Kesepuluh negara peserta tersebut adalah Islandia, Norwegia, Serbia, Makedonia Utara, Montenegro, Turki, Bosnia dan Herzegovina, Albania, Ukraina, dan yang terbaru, Moldova.(Ant)
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment