Moskow Beri Penghargaan Pilot Rusia yang Jatuhkan Drone AS, Washington Malah Bilang Begini

23 Maret 2023 07:44
Penulis: Adiantoro, news
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu memberikan medali Bintang Emas dan menganugerahkan 'Orger of Courage' kepada dua pilot pada 22 Maret 2023. (Kementerian Pertahanan Rusia/TASS)

Sahabat.com - Pemerintah Rusia pada Rabu (22/3/2023) menyerahkan medali dan menganugerahkan gelar 'Order of Courage' kepada pilot Sukhoi Su-27 yang mencegat pesawat tak berawak (drone) Amerika Serikat (AS) hingga jatuh ke Laut Hitam.

Sementara Washington malah mengejek aksi pilot Rusia tersebut dan menyebutnya sebagai pilot 'paling idiot'. Demikian dilansir dari Al Arabiya, Kamis (23/3/2023). Negara Paman Sam itu beranggapan pilot Rusia tersebut merupakan pihak yang bertanggung jawab dan patut disalahkan atas kecelakaan drone AS.

"Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu menganugerahkan medali Bintang Emas dan menganugerahkan gelar Order of Courage kepada dua pilot karena berhasil mencegah drone MQ-9 AS melanggar wilayah udara," ujar keterangan resmi Kementerian Pertahanan Rusia itu.

Di sisi lain, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, justru mengejek aksi yang dilakukan Rusia itu. "Saya tidak tahu ada militer lain di dunia, yang telah memberikan penghargaan kepada seorang pilot karena menabrak drone. Jika itu keberanian, maka saya rasa mereka memiliki definisi yang berbeda. Ini menggelikan. Itu penghinaan," imbuh Kirby.

Kirby menambahkan, dirinya tidak tahu mengapa Rusia memberikan penghargaan keberanian kepada seorang pilot, yang membahayakan diri dengan menabrakkan diri ke aset miliki AS, kecuali dia hanya seorang 'pilot idiot'.

Sebelumnya, sebuah drone pengintai militer AS (MQ-9 Reaper) jatuh ke Laut Hitam pada 14 Maret lalu, setelah dihantam jet tempur Su-27 Rusia di wilayah udara internasional, dekat wilayah yang diklaim Rusia.

AS dan Rusia memiliki cerita versi berbeda dari peristiwa yang saling berbeda terkait penyebab jatuhnya drone itu. AS berpendapat jika jet Su-27 Rusia memotong baling-baling drone yang menyebabkan drone tersebut kecelakaan. 

Sementara pihak Rusia menyangkal adanya kontak fisik antara jetnya dan drone, dan mengatakan, perangkat itu lepas kendali akibat manuver yang tajam, lalu jatuh. Ini adalah insiden pertama antara Washington dan Moskow, sejak Moskow melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

Pada Senin (21/3/2023), Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan jet tempur Su-35 Rusia diacak di atas Laut Baltik untuk mencegat dua pembom strategis B-52H AS yang terbang menuju perbatasan Rusia. Namun Washington tetap membantah insiden itu terjadi.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment