Sahabat.com - Dua ilmuwan mengatakan Yunani kemungkinan akan diguncang gempa besar seperti di Turki dan Suriah.
Mengutip Greek Reporter, Sabtu (18/2/2023), prakiraan seismologi tersebut disampaikan Profesor Konstantinos Synolakis dan Profesor Costas Papazachos ketika berbicara soal dampak bencana alam yang terjadi di Turki dan Suriah.
Diketahui, Turki selatan dan Suriah diguncang gempa bumi dahsyat magnitudo 7,8 pada Senin, 6 Februari 2023. Setidaknya lebih dari 45.000 orang menjadi korban tewas dalam peristiwa itu.
Para ilmuwan itu menyatakan kekhawatirannya gempa dahsyat yang sama juga bisa terjadi di Yunani di masa yang akan datang. Ketika menjadi narasumber di MEGA TV, Profesor Synolakis mengungkapkan, sebagian besar korban yang terkena dampak gempa besar di Turki dan Suriah berada di daerah perkotaan padat penduduk, di mana banyak bangunan apartemen runtuh menimpa penghuninya.
Saat ahli kebencanaan itu ditanyakan apakah gempa bumi dengan magnitudo sama bisa berdampak pada Yunani, dia menyatakan gempa bumi besar umumnya terjadi di wilayah tersebut setiap 600 tahun atau lebih.
"Gempa besar terakhir di Kreta terjadi pada 1403 dan diperkirakan gempa tersebut terjadi setiap 600 hingga 800 tahun. Kita sudah berada di 'jendela' abad tersebut, ketika kita mungkin akan mengalami gempa besar di Yunani berkekuatan 8,5 skala richter," kata Profesor Synolakis.
Sementara Costas Papazachos, Profesor Seismologi di Universitas Aristoteles Thessaloniki, juga menjawab pertanyaan yang sama dalam sesi wawancara dengan ERT.
Dia mengatakan Yunani pernah mengalami gempa bumi dengan kekuatan yang sama dengan Turki. Dia mengungkapkan gempa bumi berkekuatan 7,5 skala richter di Amorgos pada 1956 dan gempa bumi 7,2 skala richter di Kefalonia pada 1953.
Yunani bahkan pernah mengalami gempa bumi yang lebih besar dari kedua gempa tersebut. Pada 365 Masehi, Kreta diguncang gempa bumi berkekuatan 8,2 skala richter. Saat itu hampir seluruh yang ada di pulau itu hancur dan tsunami yang dipicu gempa itu berdampak ke wilayah lainnya seperti Libya, Mesir, Siprus, Itali, dan Spanyol.
Ketika ditanya apakah gempa bumi seperti yang terjadi di Turki dan Suriah pada awal Februari lalu itu bisa diprediksi, Profesor Papazachos mengatakan tidak ada yang bisa memprediksi secara pasti kapan gempa akan terjadi.
"Saat ini, tidak ada yang bisa memprediksi di mana atau kapan gempa besar akan terjadi," jelas Jaringan Kegempaan Pasifik Barat Laut (PNSN).
Namun, sebagian besar ilmuwan meyakini jika gempa bumi dapat diperkirakan, yang menurut University of California, Davis, yakni dengan melibatkan kemungkinan terjadinya gempa bumi di area tertentu selama periode waktu tertentu, yang mungkin berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Dengan demikian, peringatan gempa dari kedua profesor itu harus dianggap sebagai prakiraan, bukan prediksi. Prakiraan seperti itu bisa memberikan otoritas sipil di Yunani masukan bagaimana mengambil tindakan pencegahan atau mitigasi bencana.
"Jadi kita telah mengalami gempa bumi di wilayah Yunani, ini seharusnya menjadi perhatian kita: bagaimana kita akan bertindak dan apa yang akan dilakukan dalam mengatasi kasus ini?" imbuh Profesor Papazachos.
"Pada titik tertentu, kita akan mengalami gempa seperti itu dengan bangunan modern dan kita harus menghadapi konsekuensinya," tukasnya.
0 Komentar
Blinken Desak Dunia tidak "Tertipu" oleh Rusia yang didukung China
Ramai-ramai Protes UU India Larang Warga Pindah Agama
Jepang Larang Peneliti China dan Rusia di Badan Antariksa
Airbus Mulai Kirimkan Pesawat A321neo Buatan China
Pemohon Suaka Baru di Uni Eropa Naik 60 Persen Lebih Tahun Lalu
Jenderal AS: "Kini ISIS Lebih Kuat di Afghanistan"
Sebanyak 560 juta Warga China Utara Terdampak Badai Pasir
Leave a comment